Jangan Remehkan Sebuah Amalan!
Sebagian kaum muslimin enggan beramal kebaikan karena merasa berat mengerjakan amalan tersebut. Sebagian lain merasakan adanya kesulitan dan ketidakmampuan dalam mengerjakan amalan itu. Setan juga tak pernah berhenti untuk menyesatkan dan membuat seorang muslim malas dalam beribadah. Di antara amalan ibadah yang dirasa sulit untuk dikerjakan adalah salat malam, bersedekah dengan harta, berhaji, dan ibadah lainnya.
Di sisi lain, Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah menunjukkan kaum muslimin amalan-amalan yang ringan bahkan remeh di mata sebagian manusia namun begitu besar pahala dan balasannya di sisi Allah Azza wa Jalla. Ada banyak faktor menyebabkan hal ini terjadi. Salah satu di antara faktor tersebut adalah ketidaktahuan mereka mengenai amalan dan balasan dari amalan tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam selalu mengajak kaum muslimin untuk belajar dan menuntut ilmu. Di antara hadis yang menunjukkan hal tersebut adalah “Siapa yang meniti jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga-Nya.” (HR. Muslim)
Bahkan, menuntut ilmu juga merupakan tanda kebaikan bagi seorang muslim. Siapa yang meluangkan waktunya untuk memperdalam agamanya berarti ia telah menggunakan waktunya untuk sebuah kebaikan yang besar. Kebaikan inilah yang akan menuntunnya mengetahui amalan-amalan yang dapat dilakukan dalam menggapai ampunan Allah. Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Siapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, maka Allah akan memahamkan agama ini baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkenaan dengan amalan yang ringan namun memiliki balasan yang besar, Nabi sallallahu ‘alayhi wasallam telah mengajarkan amalan-amalan tersebut kepada kita. Nabi kita juga bahkan melarang kita meremehkan sebuah amalan. Beliau bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Janganlah engkau meremehkan kebaikan meskipun kecil, kendati hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah yang berseri-seri.” Di antara faedah dari hadis ini adalah agar kita memperbanyak amalan walaupun amalan itu terlihat kecil semisal bertemu dengan saudara dalam keadaan air muka yang berseri-seri.
Di antara amalan-amalan lainnya yaitu menebang pohon yang mengganggu kaum muslim. Imam Muslim merawayatkan hadis ini bahwa Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Saya melihat seseorang yang masuk ke dalam surga disebabkan (amalan) menyingkirkan dahan pohon di tengah jalan yang mengganggu kaum muslimin.” Amalan ini bukanlah amalan yang besar bagi sebagian orang, namun di sisi Allah ini layak diganjar dengan surga-Nya, Subhanallah.
Amalan lain yang mudah dikerjakan namun begitu besar pahalanya adalah zikir. Nabi kita sallallahu ‘alayhi wasallam telah mengajarkan kita banyak bacaan zikir. Di antara bacaan zikir tersebut sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, “Dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, namun berat kadarnya di atas mizan (timbangan amal), dan dicintai oleh Allah Subhanahu wa ta’ala; Subhanallahil ‘Adhim, Subhanallahi wa bihamdihi.” Dua kalimat ini begitu ringan namun Allah tak segan membalasnya dengan balasan yang besar.
Oleh karena itu, hendaklah seorang muslim tidak meremehkan sebuah kebaikan. Boleh jadi ada kebaikan yang dianggap remeh namun dibalik kebaikan tersebut terdapat balasan besar di sisi Allah. Tiga amalan di atas hanyalah sedikit di antara amalan-amalan yang Rasulullah sallallahu ‘alayhi wasallam telah titipkan kepada kita. Hanya saja, pertanyaannya adalah sudahkah kita menyediakan waktu untuk belajar memperdalam agama kita agar amalan-amalan lainnya dapat kita ketahui?