Akidah

Akidah Syiah (Bag. 5)

Komentar Ulama-ulama Islam terhadap Sekte Syiah

Qodhi bin Iyadh mengatakan: “Saya yakin bahwa orang-orang ekstremis dari sekte Syiah yang meyakini bahwa para imam lebih utama dari para nabi adalah kafir.”

 As-Sam’aniy berkata: “Umat Islam telah bersepakat bahwa Syiah Rafidahh adalah sekte kafir, mereka meyakini bahwa para sahabat telah sesat, mereka juga mengingkari ijmak para sahabat serta mengatakan perkataan-perkataan yang tidak layak terhadap para sahabat.”

Imam Ahmad bin Hanbal berkomentar: “Syiah Rafidah bukan bagian dari Islam, tidak sedikit pun.”

Musa bin Harun pernah mendengar Al-Firyabi menjawab pertanyaan mengenai seseorang yang mencela Abu Bakar (ra): “Dia telah kafir”. Kemudian di tanya lagi: “Apakah jika dia meninggal, kita salati jenazahnya?”, Al-Firyabi menjawab: “Tidak”.

Imam Bukhari berkata: “Tidak ada bedanya jika seseorang salat di belakang seorang yang berakidah Jahmiyah atau Rafidah dengan orang yang salat di belakang orang Yahudi dan Nasrani. Mereka tidak pantas di beri salam, diziarahi, dinikahi, di layat, bahkan makanan mereka tidak pantas untuk di makan.”

Imam Syafii mengatakan: “Saya tidak pernah melihat sebuah kaum yang paling tampak perbuatan dosanya dan berlaku senonoh kecuali kaum Syiah”.

A’masy berkata: “Aku mendapati sekelompok manusia, dan mereka tidak memiliki julukan lain selain ‘Para Pembohong’.”

Suatu ketika seorang Nasrani berdebat dengan Imam Ibnu Hazm dan membawa kitab-kitab Syiah sebagai bukti bahwa Al-Quran telah berisikan campur tangan manusia. Maka Imam Ibnu Hazm membantah dan menjawab: “Kaum Syiah Rafidah bukan bagian dari kaum muslimin, perkataan mereka tidak dapat di jadikan landasan dalam beragama. Mereka adalah sekte yang terbentuk 25 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad ﷺ. Awal mula sekte ini adalah ketika beberapa orang terlena dengan perkataan sebagian orang yang telah Allah ﷻ campakkan, yang menyerukan permusuhan dan tipu daya terhadap Islam. Sekte ini adalah kelompok yang sejalan dan sangat mirip dengan kaum Yahudi dan Nasrani dalam hal pembangkangan juga kekufuran.”

Baca Juga  Takwa

Asy-Syaukani mengatakan: “Inti dari ajaran Syiah Rafidah adalah tipu daya dalam beragama dan penyelisihan terhadap Islam. Dari sini dapat di simpulkan bahwa setiap dari pengikut Syiah adalah orang yang buruk dan kafir hanya dengan beranggapan bahwa salah satu dari seorang sahabat adalah kafir. Bagaimana jika dia beranggapan bahwa semua sahabat telah kafir kecuali hanya segelintir saja?”.

Ibnu Baaz berkata: “Syiah terdiri dari beberapa sekte, dan sekte yang paling berbahaya serta paling mengandung banyak bidah adalah sekte Rafidah 12 Imam. Mereka berbahaya karena mereka memiliki banyak Dai, banyak mengandung kesyirikan, meminta doa kepada ahli bait, dan berkeyakinan bahwa ahli bait dan terkhusus para 12 imam mengetahui ilmu gaib. Mereka juga berbahaya karena beranggapan bahwa para sahabat seperti Abu Bakar dan Umar telah kafir.”

Kerugian Umat Islam akibat Pengkhianatan Kaum Syiah Rafidah

Guru kami Syekh Muhammad bin Ismail pernah berargumen dan membantah orang yang mengatakan bahwa Syiah adalah mazhab kelima dalam Islam, beliau berkata: “Orang yang menyatakan perkataan ini hanya memiliki dua kemungkinan, bisa jadi dia adalah orang yang tidak tahu, atau orang yang pengkhianat lagi sesat.”

Dia orang jahil (tidak tahu) karena:

  1. Jahil (tidak tahu) terhadap pondasi dan landasan pemikiran ahlusunah jika dia mengakui dirinya sebagai ahlusunah.
  2. Jahil terhadap ajaran sekte Syiah yang memiliki landasan yang sangat berbeda jauh dengan landasan Islam. Sekte ini bukanlah mazhab kelima dalam Islam. Sekte ini lebih cocok di katakan sebagai Agama Baru, selain dari agama Islam.
  3. Jahil terhadap fakta sejarah yang menggambarkan secara gamblang bagaimana sekte Syiah memiliki sifat khianat dan pengecut karena menyerang umat Islam dari belakang dan bekerja sama dengan musuh-musuh Islam. Berbaik sangka terhadap Syiah tidak dapat dilakukan jika melihat rekam sejarah mereka yang sangat buruk, bahkan hanya sekedar membayangkan mereka melakukan perbuatan baik sangat tidak mungkin. Dalam perputaran sejarah ini, tidak terdapat satu momen pun dari sekte ini yang dapat menjadi panutan atau menjadi penolong bagi kaum muslimin dan tidak berada dalam baris kaum Yahudi, Nasrani dan Kaum Munafik. Anda bisa bertanya pada sejarah, niscaya sejarah akan menceritakan.
Baca Juga  Syubhat Utama Pengusung Ideologi Takfir dan Jawabannya

Siapa yang berkhianat dan bersekongkol dengan pasukan tartar hingga mereka dapat menduduki kota Baghdad dan Khalifah Mu’tashim terbunuh bersama dengan 200.000 jiwa dari kalangan ulama, pemuka dan para hakim, yang di mana kejadian mengerikan serta pembantaian ini berlangsung selama 30an tahun, pada akhirnya memakan korban 800.000 jiwa?

-Selesai-

Usamah Maming, Lc., M.A.

Alumni S1 dan S2, Qassim University, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?