40 Benefit Berselawat kepada Nabi (Bag. 5)

- Selawat berisi zikir kepada Allah dan syukur kepadaNya serta pengakuan terhadap karuniaNya kepada hamba-hambanNya dengan mengutus Rasul. Selawat yang diucapkan oleh orang yang berselawat kepada Nabi ﷺ adalah zikrullah dan zikir RasulNya serta permohonan agar selawat yang disebutkan dibalas dengan pantas. Beliaulah yang telah mengajarkan kepada kita tentang Allah, tentang nama dan sifatNya. Beliau menunjukkan kepada kita jalan keridaanNya. Belaiu memperkenalkan kepada kita apa yang akan kita dapatkan ketika telah sampai kepada Allah dan datang kepadaNya. Selawat mengandung semua makna iman bahkan mengandung pengakuan akan keberadaan Tuhan yang menjadi objek doa, pengakuan terhadap ilmu, pendengaran, kuasa, iradat, dan sifat-sifat serta kesempurnaanNya. Pengakuan terhadap Rasul yang diutus, pembenaran terhadap seluruh kabar yang beliau bawa. Selawat juga mencakup kesempurnaan cinta. Tidak ada keraguan terhadap prinsip-prinsip keimanan tersebut. Jadi, selawat yang diucapkan seorang hamba mencakup ilmu, pembenaran, dan cinta sang hamba terhadap hal-hal tersebut. Oleh sebab itu, selawat merupakan amalan-amalan yang terbaik.
- Berselawat kepada Nabi ﷺ adalah doa. Doa dari seorang hamba itu terdiri dari dua jenis:
Pertama, permohonan berisi kebutuhan terkait apa yang terjadi padanya seiring siang dan malam. Ini adalah doa dan permintaan terhadap sesuatu yang dicintai dan disukai sang hamba.
Kedua, permohonan kepada Allah agar menyanjung kekasihNya, menambahkan kemuliaannya, meninggikannya dan mendahulukan penyebutannya. Tidak diragukan bahwa Allah menyukai itu. RasulNya pun menyukainya. Oleh sebab itu, orang yang berselawat kepada Rasul ﷺ telah mengalihkan permintaan dan keinginannya kepada sesuatu yang dicintai oleh Allah dan RasulNya dan mengedepankan hal itu dibandingkan dengan kebutuhan dan keinginannya. Bahkan apa yang dicintai oleh Allah dan RasulNya merupakan hal yang paling ia sukai dan ia utamakan.
Balasan akan sejenis dengan amalan yang dikerjakan. Orang yang mengutamakan Allah dibandingkan dengan yang lain, Allah pun akan mengutamakannya dibandingkan dengan yang lain. Peganglah prinsip ini ketika menilai pada orang-orang yang ingin mendekat kepada para pemimpin dan penguasa dan ingin punya posisi tertentu di sisi mereka. Orang-orang itu meminta kepada sang penguasa untuk memberi dan mengucurkan nikmat bagi orang yang paling dia sukai dari kalangan rakyatnya. Setiap kali mereka meminta agar orang itu diberikan tambahan pemberian, pemuliaan, dan penghormatan, mereka juga semakin disukai dan ditinggikan oleh sang penguasa. Orang yang paling disukai si penguasa adalah orang yang paling sering meminta dan berupaya agar pemberian dan keistimewaan itu sampai dengan sempurna kepada orang yang disukai oleh penguasa. Ini adalah hal yang dapat kita saksikan. Tidak sama kedudukan orang-orang itu dengan orang yang hanya pernah meminta hal yang sama sekali saja. Lalu bagaimanakah dengan seorang yang paling dicintai, paling dimuliakan, paling berhak dicintai oleh Tuhan? Kalau tidak ada benefit lain dari selawat kecuali hanya hal ini saja, tentu sudahlah cukup bagi seorang mukmin yang mengejar kemuliaan.
Nabi telah susah payah mengajarkan agama bagi umatnya, menjabarkan apa yang dibawa olehnya, menyeru umatnya kepadanya dan bersabar di atas hal itu.
Nabi mendapatkan pahala tambahan (di luar pahala amalan beliau) semisal dengan pahala orang yang mengikuti beliau. Orang yang menyeru kepada tuntunan dan agama Nabi, dan orang yang mengajarkan kebaikan kepada umat beliau jika berniat memperbesar pahala tersebut bagi Rasulullah ﷺ, menjadikannya untuk beliau, dan niatnya dalam berdakwah kepada Allah adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan menuntun hamba-hambaNya, dan memperbesar pahala orang-orang yang taat kepada Allah agar sampai pula pahala itu kepada Rasulullah maka ia mendapatkan pahala dalam dakwah dan pengajaran yang ia lakukan sesuai dengan niat tersebut. Itulah karunia Allah yang Dia berikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Allah pemilik keutamaan yang besar