Motivasi Islami

WAKTU LAPORAN AMALAN DIANGKAT

WAKTU LAPORAN AMALAN DIANGKAT

Terdapat laporan harian (Akhir siang dan akhir malam), pekanan (hari senin dan Kamis), tahunan (bulan Sya’ban), dan akhir hayat yang diangkat kepada Allah Ta’ala dari setiap hamba-Nya, sebagaimana ditunjukkan oleh dalil dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi yang shahih.

1. Laporan Harian

Laporan harian diangkat dua kali dalam sehari, yaitu pada akhir siang dan akhir malam. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Musa Al-Asy’ari radliallahu anhu yang berkata:

إن الله – عز وجل – لا ينام، ولا ينبغي له أن ينام، يَخفِض القسط ويَرْفَعه، يُرفَع إليه عملُ الليل قبل النهار، وعملُ النهار قبل الليل

“Rasulullah ﷺ berdiri di hadapan kami dengan menyampaikan lima perkara, lalu beliau bersabda: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak tidur, dan tidak layak bagi-Nya untuk tidur. Dia merendahkan dan mengangkat timbangan amal. Amal perbuatan malam diangkat kepada-Nya sebelum siang, dan amal perbuatan siang diangkat sebelum malam…'” (HR. Muslim).

Al-Munawi rahimahullah menjelaskan:

معناه يُرفَع إليه عملُ النهار في أول الليل الذي بعده، وعملُ الليل في أول النهار الذي بعده؛ فإن الحَفَظة يصعدون بأعمال الليل بعد انقضائه في أول النهار، ويصعدون بأعمال النهار بعد انقضائه في أول الليل

“Maksudnya, amal siang diangkat pada awal malam setelahnya, dan amal malam diangkat pada awal siang setelahnya. Para malaikat pencatat naik dengan membawa amal malam setelah berakhirnya, yaitu di awal siang, dan mereka naik dengan membawa amal siang setelah berakhirnya, yaitu di awal malam.”

Dari sini, dapat dipahami bahwa laporan harian diangkat pada akhir siang dan akhir malam, sehingga amal siang diangkat pada penghujungnya dan amal malam diangkat pada penghujungnya pula. Proses pengangkatan ini disebut sebagai pengangkatan khusus, yaitu khusus untuk amal harian dan malam.

2. Laporan pekanan

Laporan pekanan diangkat dua kali dalam sepekan, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radliallahu anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

تُعرَض أعمال الناس في كلِّ جمعةٍ مرتين، يوم الاثنين ويوم الخميس، فيُغفَر لكل عبد مؤمن، إلا عبدًا بينه وبين أخيه شَحْنَاء، فيقال: اتركوا – أو ارْكُوا – هذين حتى يَفِيئا

“Amal manusia diperiksa setiap pekan dua kali, yaitu pada hari Senin dan Kamis. Maka, setiap hamba yang beriman akan diampuni dosanya, kecuali hamba yang antara dirinya dan saudaranya terdapat permusuhan, maka dikatakan: ‘Tangguhkan dua orang ini hingga mereka berdamai’.” (HR. Muslim).

Dari hadits ini diketahui bahwa laporan pekanan berisi catatan amal seorang hamba selama sepekan penuh.

3. Laporan Tahunan

Laporan tahunan diangkat pada bulan Sya’ban, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Usamah bin Zaid radliallahu anhu:

ذلك شهرٌ يَغفُل الناس عنه بين رجبٍ ورمضانَ، وهو شهرٌ تُرفَع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأُحِبُّ أن يُرفَع عملي وأنا صائم

“Itu adalah bulan yang sering dilalaikan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Pada bulan itu, amal perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku suka jika amalanku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i, dinilai hasan oleh Al-Albani).

Hadits ini menunjukkan bahwa setiap amal setahun penuh diangkat kepada Allah pada bulan Sya’ban.

4. Laporan Akhir (Penutupan Amal)

Laporan terakhir diangkat ketika ajal menjemput, yaitu saat ruh seorang hamba berpindah kepada Allah. Pada saat itu, catatan amalnya ditutup, disegel, dan diangkat kepada Allah.

Kita memohon kepada Allah agar mengaruniakan husnul khatimah kepada kita semua.

Baca Juga  7 Golongan yang Akan Dinaungi pada Hari Kiamat (Bag. 2)

Perbedaan Laporan Amal di Sisi Allah dengan Laporan di Dunia

Laporan amal yang diangkat kepada Allah tidak seperti laporan manusia di dunia. Ada beberapa perbedaan mendasar, yaitu:

1. Penulis Laporan adalah Malaikat yang Teliti

Malaikat mencatat dengan sangat teliti, mencatat setiap perkataan, perbuatan, waktu, dan tempatnya, sebagaimana firman Allah:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).”

(QS. Qaf: 18)

Juga dalam firman-Nya:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu kamu akan melihat orang-orang yang berdosa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata: ‘Celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan amal kecil maupun besar, melainkan semuanya tercatat?’ Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.”

(QS. Al-Kahfi: 49).

Dan Dia berfirman:

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab (catatan amal), lalu kamu akan melihat orang-orang yang berdosa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya, dan mereka berkata, ‘Betapa celaka kami! Kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan mencatat semuanya?’ Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.” (QS. Al-Kahfi: 49)

Dan Allah berfirman:

 وَأَشْرَقَتِ الْأَرْضُ بِنُورِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الْكِتَابُ وَجِيءَ بِالنَّبِيِّينَ وَالشُّهَدَاءِ

“Dan terang benderanglah bumi dengan cahaya Tuhannya; dan kitab (catatan amal) diberikan; dan didatangkanlah para nabi dan para saksi…” (QS. Az-Zumar: 69)

Dan Allah berfirman:

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ

“Dan Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari Kiamat, maka tidak seorang pun akan dirugikan sedikit pun. Meskipun hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya (untuk perhitungan). Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya: 47)

Dan Allah berfirman:

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ * وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ

“Maka siapa saja yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan siapa saja yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya).” (QS. Az-Zalzalah: 7-8)

2. Malaikat Pencatat mereka amanah dan tidak Memihak

Para malaikat pencatat tidak pernah curang atau memihak siapapun. Mereka adalah makhluk yang mulia dan amanah, sebagaimana firman Allah:

كِرَامًا كَاتِبِينَ * يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

“(Mereka adalah) malaikat-malaikat yang mulia, yang mencatat (amal), mereka mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Infithar: 11-12)

Allah berfirman:

مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)

Bagaimanakah jika anda duduk bersama orang yang akan menukil perkataan Dan pernyataan anda kepada pihak berwenang atau Raja, Bukankah akan berkata Dan berbuat dengan hati-hati, Demikian pula malaikat yang bertuhas mencatat amalan akan melaporkan semua gerik-gerik anda.

Baca Juga  Sebab-sebab Ampunan (1)

3. Catatan Amal akan Dibuka pada Hari Kiamat

Catatan amal manusia akan dibuka dan ditampilkan pada Hari Kiamat, sebagaimana firman Allah:

وَإِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْ

“Dan apabila catatan-catatan amal dibuka.” (QS. At-Takwir: 10).

Dan firman-Nya:

وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا * اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

“Dan setiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya, dan Kami keluarkan baginya pada hari Kiamat sebuah kitab yang terbuka. Bacalah kitabmu! Cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung terhadapmu.” (QS. Al-Isra: 13-14)

Diriwayatkan dalam hadis dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash – radliallahu anhum a – bahwa ia berkata: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الله سيخلص رجلاً من أمتي على رؤوس الخلائق يوم القيامة، فينشر عليه تسعة وتسعين سجلاًّ، كل سجل مثل مد البصر، ثم يقول: أتُنكِر من هذا شيئًا، أظَلَمكَ كتبتِي الحافظون؟ فيقول: لا يا رب، فيقول: أفَلَك عذرٌ؟ فيقول: لا يا رب، فيقول: بلى إن لك عندنا حسنة، وإنه لا ظلم عليك اليوم، فيخرج بطاقة فيها: (أشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله)، فيقول: احضُر وزنَكَ، فيقول: يا رب، ما هذه البطاقة مع هذه السجلات؟ فقال: فإنك لا تُظلَم، قال: فتوضع السجلات، وثَقُلت البطاقة ولا يثقل مع اسم الله – تعالى – شيء].

“Sesungguhnya Allah akan memanggil seorang lelaki dari umatku di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat. Kemudian dibentangkan kepadanya sembilan puluh sembilan catatan amalnya, setiap catatan sepanjang mata memandang. Lalu Allah berfirman: ‘Apakah engkau mengingkari sesuatu dari ini? Apakah para malaikat pencatat-Ku telah menzalimimu?’ Orang itu menjawab: ‘Tidak, wahai Tuhanku.’ Maka Allah berfirman: ‘Apakah engkau memiliki alasan?’ Orang itu menjawab: ‘Tidak, wahai Tuhanku.’ Maka Allah berfirman: ‘Sebenarnya, engkau memiliki satu kebaikan di sisi Kami, dan pada hari ini engkau tidak akan dizalimi.’ Kemudian dikeluarkanlah sebuah kartu yang tertulis di dalamnya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.” Lalu Allah berfirman: ‘Bawalah timbanganmu.’ Orang itu berkata: ‘Wahai Tuhanku, apa artinya kartu kecil ini dibandingkan dengan catatan-catatan amal ini?’ Allah berfirman: ‘Sesungguhnya engkau tidak akan dizalimi.’ Maka diletakkanlah catatan-catatan amal itu di satu sisi timbangan, dan kartu itu di sisi yang lain, lalu kartu itu menjadi lebih berat. Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat daripada nama Allah.” (Hadis riwayat At-Tirmidzi dan An-Nasai, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

4. Laporan Amal Menentukan Nasib Akhirat

Catatan amal akan menentukan kebahagiaan atau kesengsaraan seseorang di dunia dan akhirat. Jika catatan amalnya baik, maka ia akan beruntung. Jika buruk, maka ia akan menyesal.

Rasulullah ﷺ bersabda:

يا أهلَ الجنة، خلودٌ فلا موتَ، ويا أهل النار، خلودٌ فلا موتَ.

“Wahai penghuni surga, kalian akan kekal di dalamnya dan tidak akan mati. Wahai penghuni neraka, kalian akan kekal di dalamnya dan tidak akan mati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

5. Yang Menerima Laporan Amal adalah Raja Diraja (Allah)

Laporan amal ini tidak disampaikan kepada pemimpin dunia, tetapi langsung kepada Allah, Raja di atas segala raja, sebagaimana firman-Nya:

 وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا

“Dan mereka dihadapkan ke hadapan Tuhanmu dalam barisan.” (QS. Al-Kahfi: 48).

Diriwayatkan dalam hadis dari Ibnu Umar radliallahu anhu, bahwa ia berkata: Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda:

Baca Juga  Pengorbanan Cinta Pemuda Pilihan

يُدنَى المؤمن من ربه – وقال هشام: يَدنُو المؤمن – حتى يضع عليه كَنَفه، فيقرره بذنوبه، تَعرِف ذنب كذا؟ يقول: أعرف، يقول: ربِّ أعرف مرتين، فيقول: سترتُها في الدنيا، وأغفرها لكَ اليوم، ثم تُطوَى صحيفةُ حسناتِه، وأما الآخرون – أو الكفار – فينادى على رؤوس الأشهاد: ﴿ هَؤُلَاءِ الَّذِينَ كَذَبُوا عَلَى رَبِّهِمْ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ ﴾ [هود: 18]

*”Seorang mukmin akan didekatkan kepada Rabbnya – dan Hisyam berkata: seorang mukmin akan mendekat – hingga Allah meletakkan naungan-Nya kepadanya. Kemudian Allah menanyainya tentang dosa-dosanya: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini?’ Ia menjawab: ‘Aku mengetahuinya.’ Allah bertanya lagi: ‘Apakah engkau mengetahui dosa ini?’ Ia menjawab: ‘Aku mengetahuinya, wahai Rabbku,’ sebanyak dua kali. Maka Allah berfirman: ‘Aku telah menutupinya untukmu di dunia, dan pada hari ini Aku mengampuninya untukmu.’ Lalu catatan amal kebaikannya dilipat.

Adapun orang-orang selainnya – atau orang-orang kafir – maka mereka akan diseru di hadapan seluruh makhluk: ‘Inilah orang-orang yang telah berdusta terhadap Rabb mereka. Ketahuilah, laknat Allah atas orang-orang yang zalim.’”* (Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim).

Allah Maha Penerima Taubat

Meskipun catatan amal terus ditulis, Allah tetap membuka pintu taubat hingga matahari terbit dari barat. Rasulullah ﷺ bersabda:

إن الله – عز وجل – يَبسُط يده بالليل؛ ليتوب مسيء النهار، ويبسط يده بالنهار ليتوب مسيء الليل، حتى تطلع الشمس من مغربها.

“Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di siang hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, hingga matahari terbit dari barat.” (HR. Muslim).

Ini adalah bagian dari kemurahan Allah – azzam wajalla – bahwa Dia menerima tobat meskipun amalan telah diangkat di hari itu, atau di pekan itu ataupun di tahun itu; Jika seseorang berbuat dosa di siang hari, maka Allah – ta’ala – akan menerima tobatnya meskipun ia bertobat di malam hari. Dan jika seseorang berbuat dosa di malam hari lalu bertobat di siang hari, maka Allah – ta’ala – tetap menerima tobatnya. Bahkan, Allah – ta’ala – membentangkan tangan-Nya untuk menerima tobat yang dilakukan oleh hamba-Nya yang beriman.

Dalam hadis ini terdapat penegasan bahwa Allah – ta’ala – menerima tobat hamba-hamba-Nya baik di siang maupun malam hari, selama mereka belum sekarat (sakaratul maut) atau sebelum matahari terbit dari arah barat. Sebagaimana firman Allah – ta’ala – dalam Al-Qur’an:

 يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا

“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang yang belum beriman sebelumnya atau belum berbuat kebajikan dalam keimanannya.” (QS. Al-An’am: 158)

Jika seorang hamba bertobat dengan tobat yang tulus dan sungguh-sungguh, maka Allah akan menerima tobatnya dan bahkan mengganti keburukannya dengan kebaikan. Sebagaimana firman-Nya:

 إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

“Kecuali orang yang bertobat, beriman, dan mengerjakan amal saleh, maka mereka itu Allah akan mengganti keburukan mereka dengan kebaikan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang jika berdosa cepat bertaubat dan selalu memperbaiki amalan, hingga menutup umur dengan kebaikan.

آمين يا رب العالمين

Berian Muntaqo Fatkhuri, Lc., M.A.

Kandidat Doktor, Qassim University, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?