Tadabbur Al-Quran

TADABBUR AL-QUR’AN SOLUSI SEGALA PERMASALAHAN HIDUP

Di antara hal yang harus kita fahami bahwa memahami dan mendatabburi isi kandungan Al-Qur’an akan menjadi solusi di setiap permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan. Berikut ini beberapa contoh bagaimana  tadabbur Al-Qur’an menjadi solusi dalam masalah kehidupan.

Tadabbur Al-Qur’an Solusi Untuk Kesembuhan Penyakit

Apakah kita ingin sembuh dari penyakit? Jawabannya tentu ada di dalam Al-Qur’an. Renungkan dan fahamilah ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut: ”Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an penyembuh dan rahmat bagi orang-orang beriman…”. (Q.S. Al-Isra’: 82 ).

Suatu ketika Syekh Prof. Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umar hafidzohullahu bercerita tentang seorang dokter yang merupakan penghafal Al-Qur’an sekaligus seorang da’i, dimana dokter itu mengatakan kepada beliau: ”Salah seorang dari keluarga kami terkena penyakit kanker. Ia telah berobat kesana kemari namun belum mendapat kesembuhan. Maka saya pun duduk berusaha mentadabburi dan merenungi ayat-ayat Al-Qur’an. Dan aku menemukan ayat yang luar biasa menjadi solusi dari masalah ini, yaitu firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: ”Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) tentang gunung, maka katakanlah bahwa Tuhanku mampu memporak-porandakan gunung tersebut”. (Q.S. Thaha: 105), maka saya pun merenungi dan mengambil pelajaran bahwa jika Allah mampu memporak-porandakan gunung yang besar itu, maka tentu lebih mudah lagi bagi-Nya untuk menghilangkan dan meruntuhkan penyakit. Saya pun bangkit dengan keyakinan yang kuat dengan Al-Qur’an, maka saya mulai meruqyah dengan ayat-ayat Al-Qur’an hingga keluargaku itu sembuh dari penyakit kankernya”.

Tadabbur Al-Quran Obat Gelisah dan Gundah Gulana

Bukankah terkadang kita terganggu dan terbebani dengan perasaan gelisah dan gundah karena ditimpa masalah? Jawabannya ada dalam Al-Qur’an. Renungkan dan fahami baik-baik kisah Nabi Yunus ‘alaihissalam yang di sebutkan Allah di dalam Al-Qur’an. Ketika beliau meninggalkan kaumnya lalu mendapat teguran dari Allah hingga beliau di telan oleh ikan yang sangat besar. Bagaimana kita memikirkan betapa sulitnya ujian itu. Tak tergambarkan kegundahan dan kegelisahan yang dialami Nabi Yunus di dalam perut ikan. Diselimuti oleh kegelapan malam dan lautan dalam keadaan lemah. Sendiri tak ada yang menemani. Namun dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat beliau bermunajat kepada Allah ”Wahai Tuhanku, sesungguhnya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi melainkan Engkau, dan sungguh aku termasuk dari orang-orang yang zalim”. Maka terdengarlah munajat itu sampai ke atas langit ketujuh hingga Allah berfirman: ”Dan Kami kabulkan permintaannya dan kami lepaskan ia dari kegelisahan, dan demikianlah kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”. (Q.S. Al-Anbiya: 88).

Baca Juga  Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (Bag. 1)

Inilah munajat yang sangat indah, inilah permintaan tolong nan luar biasa. Munajat yang diabadikan oleh Allah dari seorang hamba yang saleh, Yunus ‘Alaihissalam. Oleh karena itu, ulama kita menjadikan doa dan munajat ini sebagai doa untuk menghilangkan kegelisahan, dan inilah solusi terbaik untuk kita lepas dari beban kehidupan dan gundah gulana. Bacalah doa ini dengan hati yang hadir, fikiran yang jernih, insyaAllah Allah akan mengangkat kesusahan dan kegelisahan kita. Sebagaimana firmannya: ”dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman”.

Dari kisah Nabi Yunus di atas, kita pun dapat mengambil pelajaran bahwa dosa merupakan sebab kegelisahan hati. Dosa sebab datangnya kegundahan. Dosa menjadi sebab kesempitan hidup, dan obatnya adalah istighfar (meminta ampun dan kembali kepada Allah). Maka ketika Nabi Yunus ‘Alaihissalam sadar bahwa meninggalkan kaumnya karena ketergesa-gesaan adalah sebuah kesalahan dan kekeliruan, maka di dalam perut ikan dan kegelapan malam, di sana beliau mengakui kesalahan itu dan meminta ampun kepada Allah atas semua yang terjadi, hingga Allah pun menyelamatkan beliau dari kesusahan. Maka kembalilah kepada Allah di setiap kegundahan yang engkau rasakan, di setiap kesulitan yang engkau hadapi, dan di setiap rasa gelisah yang menghampiri, maka engkau akan mendapati Allah di hadapanmu. Menolongmu dan melapangkan dadamu.

Tadabbur Al-Qur’an Mempertahankan Rumah Tangga

Ketika seorang pemuda memulai membangun rumah tangga dengan keluarga kecilnya, tak dipungkiri bahwa di depan akan ada badai dan ombak yang akan menerjang bahtera rumah tangga mereka. Hal itu sudah menjadi sunnatullah di dalam kehidupan. Kadang ada hal yang buruk yang tidak diinginkan satu sama lain dalam keluarga, dan itu sangatlah terasa apalagi di awal-awal pernikahan. Maka Al-Qur’an datang sebagai solusi untuk mengatasi hal tersebut. Renungkan dan fahami ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut: ”…maka pergaulilah mereka dengan cara yang baik, dan jika engkau tidak menyukai mereka, maka boleh jadi sesuatu yang kamu benci namun Allah mendatangkan kebaikan yang banyak (darinya)”. (Q.S. An-Nisa:19)

Maha benar Allah di setiap firmannya..

Baca Juga  Mendulang Mutiara Al Fatihah (Bag. 5)

Sungguh jika seorang suami menjadikan ayat ini sebagai prinsip, dan merenungkannya dengan hati yang jernih, ia akan bersabar dengan istrinya, ia akan bertahan dengan kekurangan yang ada padanya, karena ia menyadari bahwa tidak ada wanita yang sempurna di dunia ini. Boleh jadi ada sesuatu yang ia tidak suka dari istrinya, tapi di kemudian hari Allah akan mendatangkan kebahagiaan karenanya.

Tadabbur Al-Qur’an Sebab Istiqamah dalam Kebaikan

Sudah menjadi hal yang lumrah, orang-orang yang baru berhijrah dari kebiasaan buruknya dan mulai berubah dengan belajar dan mendalami ilmu agama, mendapati sikap sebagian manusia berubah kepadanya. Teman-temannya menjauh, karib kerabat dan keluarganya pun mencela, hingga ia merasa terpojokkan dengan sikap tersebut, dan tidak sedikit di antara mereka akhirnya berbalik arah dan kembali pada kebiasaan buruknya.

Sebuah kisah disebutkan dalam buku ”Al-Qur’an merubahku” yang disusun oleh markaz Tadabbur Al-Qur’an di Saudi Arabia. Diceritakan ada seorang yang telah berhijrah dan mulai mengenal agama dengan baik. Namun ia mendapatkan perlakuan yang buruk dari orang-orang di sekitarnya. Ia dijauhi oleh karib kerabatnya dan dicela oleh orang-orang di sekitarnya. Ia pun merasa asing dengan perlakuan tersebut, hingga mulailah ia mencela dirinya sendiri bahwa mungkin ia salah dalam memilih jalan. Sampai pada suatu hari ketika perlakuan dari manusia semakin menjadi-jadi dan semakin banyak yang mencelanya, ia membaca Al-Qur’an dan sampai pada sebuah ayat yang berbunyi: ”Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginan hawa nafsunya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran)”. (Q.S. An-Nisa: 27). Ia begitu tidak menyangka, betapa ayat ini memberikan pengaruh pada jiwanya ketika membaca dan merenungkannya, hingga ketenangan itu kembali menyertainya dan yakin akan kebenaran jalan yang dilaluinya. Dan akhirnya ia bertahan di atas jalan hijrahnya sampai sekarang.

Tadabbur Al-Qur’an Solusi bagi Perpecahan & Sebab Persatuan

Dalam masalah sosial dan dakwah, khususnya mereka yang terjun dalam organisasi-organisasi dakwah dan keislaman.  Tidak dipungkiri banyaknya terjadi perbedaan pendapat dan cara pandang, hingga tidak sedikit berujung pada kekecewaan dan perpecahan. Begitu banyak kita mendengar, melihat, dan menyaksikan orang-orang yang kecewa dengan masalah kecil dan ketidaknyamanan hingga ia meninggalkan saudara-saudaranya dan saf perjuangan Islam yang ia telah berada di dalamnya. Tidakkah hal ini membuat kita sedih? Tidakkah hal ini membuat hati kita miris? Inilah yang menjadi sebab keterbelakangan umat Islam dan tidak berdaya di hadapan musuhnya, karena hilangnya ruh persatuan dan saling pengertian antar saudara seiman. Mari membuka dan melapangkan hati kita untuk merenungkan dan meresapi ayat-ayat Allah berikut, semoga membuka hati kita untuk tetap bersama, saling merengkuh dan menguatkan di jalan Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: ”Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (Q.S.Al-Anfal: 46)”

Dan juga firman Allah: ”Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan-Nya di pagi dan petang hari dengan mengharap keridhoan-Nya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya. Dan adalah keadaannya itu melampaui batas”. (Q.S. Al-Kahfi: 28).

Inilah tadabbur Al-Qur’an, yang mampu merubah arah kehidupan kita menjadi lebih baik, membukakan jalan kepada kita untuk memahami ayat-ayat Allah  Subhanahu wa Ta’ala, memberikan solusi di setiap permasalahan yang kita hadapi, menjadikan mindset kita berubah menilai sebuah masalah, karena kita yakin dunia ini merupakan tempat kita diuji. Dan Al-Qur’an hadir menemani hidup kita, membersamai langkah kaki kita,dan menguatkan hati kita. Karena memang Al-Qur’an turun untuk itu. Memberikan kedamaian di dalam jiwa dan menjadi pedoman serta jalan keselamatan kita di dunia dan di akhirat. Point di atas hanya sebagian dari banyaknya contoh bagaimana Al-Qur’an memberikan solusi di semua permasalahan hidup, dan tentunya masih banyak lagi contoh-contoh lain yang tidak sempat disebutkan dalam lembaran tulisan ini. Namun semoga contoh di atas membuka hati dan fikiran kita untuk kembali pada Al-Qur’an, menjadikannya sebagai pedoman hidup dengan merenungkan dan mentadabburi ayat-ayatnya.

Baca Juga  AGAR MEREKA MENTADABBURI AYAT-AYATNYA

Hasbi Halid, Lc

Kandidiat Magister, Qassim University, Arab Saudi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?