Fikih

Keutamaan shalat di Masjidil Haram dan masjid Nabawi

Masjidil Haram dan masjid Nabawi adalah dua tempat suci ummat Islam, tidak ada seorang muslim pun di seluruh dunia yang tidak merindukan tempat ini, bahkan sebagian mereka rela mengeluarkan harta yang tidak sedikit untuk dapat shalat di dua masjid suci ini.

Dua masjid suci ini memang istimewa; karena pahala yang diperoleh oleh orang yang shalat di dalamnya dilipatgandakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

«صلاةٌ في مسجدي أفضلُ من ألفِ صلاةٍ فيما سِواه إلا المسجد الحرام، وصلاةٌ في المسجد الحرام أفضلُ من مائةِ ألفِ صلاةٍ فيما سواه».

Artinya: “Shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih utama daripada seribu shalat di tempat yang lain, kecuali Masjidil Haram, dan shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada seratus ribu shalat di tempat yang lain”. (HR. Ibnu Majah, no: 1406, dan dishahihkan oleh Al-Albani, kitab irwa Al-Galil, jilid: 4, hal: 341).

Keutamaan tersebut akan didapatkan oleh orang yang shalat di dua masjid suci tersebut secara mutlak meliputi: shalat fardu dan shalat sunnah. Imam An-Nawawi mengatakan: “Sesungguhnya dilipatgandakannya shalat di masjid Makkah dan masjid Madinah tidak dikhususkan untuk shalat fardu saja, tetapi bahkan meliputi shalat fardu dan shalat sunnah”. (Al-Majmu’, jilid: 8, hal: 476).

Pendapat ini dikuatkan dengan sebuah kaidah usul fiqh:

“المطلق يبقى على إطلاقه، حتى يأتي ما يخصّصه”

“Lafadz yang mutlak, hukumnya adalah mutlak dan tidak dikhususkan, kecuali jika ada dalil yang mengkhususkannya”. Wallahu a’lam.

Madinah, 10/4/1438 H

Khalid Saifullah, Lc.

 

Baca Juga  HAJAR ASWAD

Kholid Saifulloh, Lc., M.A.

Alumni S2, Bidang Ushul Fiqih, Universitas Islam Madinah, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?