Fatawa Umum

Kalau sebelum adzan kita sudah sholat tahiyatul masjid apakah boleh sholat sunnah setelah adzan selesai atau lebih utama berdoa?

Kalau sholat dzuhur,ashar,maghrib dan isya kalau sebelum adzan kita sudah sholat tahiyatul masjid apakah boleh sholat sunnah setelah adzan selesai atau lebih utama berdoa. Kalau sholat subuh masuk setelah adzan selesai apa lebih langsung sholat qobliyah subuh dan tdk perlu sholat tahiyatul masjid.

Jawaban

Penjelasan Ringkas tentang Tahiyyatul Masjid

Dalil:

Nabi ﷺ bersabda:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلَا يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ رَكْعَتَيْنِ

“Apabila salah seorang dari kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk sebelum shalat dua rakaat.”

(HR. al-Bukhārī dan Muslim).

Hukum Tahiyyatul Masjid

Hukumnya sunnah mu’akkadah (sunnah yang sangat ditekankan).

Dilakukan setiap kali masuk masjid dalam keadaan berwudhu, sebelum duduk.

Waktu Pelaksanaan

Tidak terikat waktu.

Boleh dilakukan kapan saja: pagi, siang, sore, bahkan di waktu yang makruh untuk shalat (setelah Subuh dan setelah Ashar).

Pendapat yang kuat: Tahiyyatul Masjid tidak terkena larangan shalat di waktu makruh, karena ia termasuk shalat yang memiliki sebab.

Jika Masuk Masjid Berkali-kali

Setiap kali masuk masjid, maka shalat dua rakaat.

Misalnya: masuk masjid pagi, siang, sore, malam – setiap masuk tetap shalat dua rakaat jika dalam keadaan suci.

Jika Masuk dan Sudah Shalat Sunnah Lain

Shalat sunnah lain bisa mencukupi tahiyyatul masjid.

Contoh:

Masuk masjid lalu shalat sunnah rawatib (sebelum Dzuhur, sebelum Subuh, dsb.), maka itu sudah dianggap tahiyyatul masjid.

Jadi tidak perlu shalat lagi khusus untuk tahiyyatul masjid.

Adapun jika sudah tahiyyatul masjid sebelum Adzan, maka ketika selese adzan hendaknya melakukan shalat Sunnah rawatib.

📌 Kesimpulan:

– Tahiyyatul masjid adalah sunnah mu’akkadah yang dilakukan dua rakaat setiap kali masuk masjid sebelum duduk.

– Tidak terbatas waktu, bahkan boleh setelah Subuh dan Ashar.

– Bila sudah shalat sunnah lain setelah masuk, maka itu sudah mencukupi.

Berian Muntaqo Fatkhuri, Lc., M.A.

Kandidat Doktor, Qassim University, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button