Bunda, Jadilah Murabbiyah Yang Tak Kenal Lelah (Bag. 3)
Pembinaan Akhlak Sang Anak
Pembinaan akhlak sang anak merupakan salah satu bagian paling urgen dalam hidup dan masa depannya. Bahkan ia sangat sejalan dengan pembinaan iman, karena iman tanpa adanya akhlak hanya akan merusak sendi-sendi keimanan itu sendiri, karena akhlak merupakan bagian utama dari keimanan, sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسبْعُونَ، أوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شَعْبَةً: فَأفْضلُهَا قوْلُ لاَ إلَهَ إلاَّ اللَّهُ، وَأدْنَاهَا إمَاطَةُ الأذَى عنِ الطَّرِيقِ ، وَالحيَاءُ شُعْبةٌ مِنَ الإِيمانِ
Artinya: “Iman itu memiliki tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih. Cabang yang paling utama ialah ucapan La ilaha illallah, sedang yang terendah ialah memindahkan apa-apa yang berbahaya dari jalan, dan perasaan malu merupakan salah satu cabang dari keimanan.”[1]
Pembinaan akhlak ini juga bahkan merupakan aplikasi dari perintah Allah Ta’ala dalam firman-Nya:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلآئِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَاد, لاَّيَعْصُونَ اللهَ مَآأَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَايُؤْمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At–Tahrim : 6)
Tentang makna ayat ini, Ali radhiyallahu ‘anhu berkata: “Ajarilah diri dan keluarga kalian kebaikan dan binalah mereka”. Juga Qatadah rahimahullah berkata: “Yaitu ia (kepala keluarga) hendaknya memerintahkan mereka (anggota keluarganya) untuk berbuat ketaatan kepada Allah Ta’ala, dan melarang mereka dari maksiat, serta ia membina mereka sesuai perintah Allah Ta’ala. Ia memerintahkan mereka berbuat ketaatan dan membantu mereka dalam melaksanakannya. Bila anda melihat mereka berbuat maksiat, anda harus menegur dan memperingatkan mereka”.[2]
Sebab itu, wajib bagi sang bunda untuk selalu menuntun putra-putrinya agar mewujudkan akhlak mulia dan adab terpuji dalam pergaulan kesehariannya seperti kejujuran, amanah, sabar, tabah, pemaaf, menepati janji, serta akhlak-akhlak terpuji lainnya, baik dituntun melalui kisah, penjelasan singkat, ataupun melalui sikap keteladanan. Pembinaan akhlak inilah yang akan memiliki dampak postif yang besar dalam melindungi mereka dari masa depan kelam; baik itu berupa kesengsaraan dunia, maupun berupa siksaan api neraka. Dalam suatu hadits, Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengisahkan:
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ ؟ فَقَالَ: تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ. وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ ؟ فَقَالَ: الْفَمُ وَالْفَرْج.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang hal apakah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga? Beliau menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.“ Lalu beliau ditanya tentang hal apakah yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka? Beliau menjawab: “Lisan dan kemaluan.”[3]
Seorang penyair Arab berkata:
حرض بنيك على الآداب في الصغر ** كيما تقر ﺑﻬم عيناك في الكبر
وإنما مثل الآداب تجمعها في ** عنفوان الصبا كالنقش في الحجر
Artinya:
Motivasilah anakmu dengan adab dan akhlak yang baik sejak kecil
Agar menjadi penyejuk matamu ketika ia tumbuh dewasa
Sebab perumpamaan akhlak yang engkau tanamkan (dalam diri anakmu) sejak kecil
Laksana pahatan yang diukir di atas bebatuan
Pembinaan akhlak dan adab-adab yang baik ini akan sangat menentukan kesuksesan sang anak di masa depan mereka. Dengan akhlak mulia ini mereka bisa menjadi manusia-manusia mulia di tengah kemajuan teknologi dan kemajemukan masyarakat, dan bisa menjadi pemberi solusi dalam berbagai problem dan krisis sosial dan kemasyarakatan.
Pembinaan Jasmani Sang Anak
Pembinaan jasmani sang anak sangat erat kaitannya dengan pembinaannya dari segi kesehatan, konsumsi, dan aktifitas olahraganya. Tiga perkara inilah yang wajib diperhatikan oleh sang bunda dalam membina jasmani putra putrinya agar tumbuh sehat baik dari segi jasmani maupun dari segi perkembangan otaknya, sebagaimana dalam ungkapan: “Sempurnanya akal yang sehat terdapat dalam jasmani yang sehat pula”.
Berikut beberapa perkara yang harus diperhatikan sang bunda dalam pembinaan jasmani anak ini:
- Pemberian makanan yang sehat dan teratur. Artinya memberikan padanya makanan yang sehat dan beragam sesuai kebutuhan jasmani terhadap zat-zat makanan tersebut. Sehingga harus memberikan daging sesuai porsinya, demikian pula buah-buahan dan sayuran. Juga tidak boleh hanya memberikannya daging tanpa sayuran, atau hanya monoton pada satu jenis makanan. Adapun snack-snack yang banyak mengandung zat kimia dan buatan, maka seharusnya dijauhkan dari deretan konsumsi sang anak, atau tidak memperbanyaknya, karena banyak mengandung efek samping yang berbahaya bagi mereka.
- Menjaga kebersihan jasmani, tempat tidur atau tempat bermain mereka.
- Senantiasa memperhatikan porsi dan waktu tidur mereka. Seorang bunda seharusnya menidurkan anak-anaknya sejak awal malam, dan melarang mereka begadang pada malam hari sebab hal ini sangat berdampak negatif terhadap kesehatan jasmani, urat saraf dan otak mereka.
- Mengajak mereka untuk melakukan olahraga yang sesuai dengan tingkat usia mereka.
Wallahu A’lam.
___________________________________________________
[1] (HR Bukhari: 9, dan Muslim: 35, dengan lafadz Muslim)
[2] Tafsir Al-Thabari: 28/166
[3] (HR. Tirmidzi: 2004, hadis shahih)