Sifat-sifat Hamba Ar-Rahman (Sifat Keempat)
وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا
“Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.” Sesungguhnya ia (Jahanam itu) adalah tempat menetap dan kediaman yang paling buruk.” (QS. Al-Furqān : 65-66)
Mereka mengetahui bahwa hal yang paling menakutnya yang harus dihindari adalah neraka. Oleh sebab itu, mereka pun senantiasa memohon perlindungan Allah dari nekara, mereka meminta agar dihindarkan dari azab neraka. Ini karena mereka membenarkan ancaman Allah, juga karena mereka merasakan khasyah pada-Nya.
Rasa takut yang terbentuk atas dasar ilmu adalah khasyah.
اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُا
“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama (orang-orang berilmu).” (QS. Fāṭir : 28).
Kesulitan dan keburukan mana yang lebih hebat dari pada neraka Jahanam? Neraka adalah azab yang bengis, tidak terlepas dari penghuninya seperti pemilik hutang yang tidak melepaskan orang yang berhutang.
Tak heran, mereka memelas kepada Tuhan agar dihindarkan dari azab neraka.
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
“Siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan.” (QS. Āli ‘Imrān : 185).
Demi Allah, sungguh doa ialah janji antara hamba dan Tuhannya ketika menemui-Nya kelak, Dia pun kemudian menghindarkannya dan menjauhkannya dari azab Jahanam, Dia bahkan tidak membuat sang hamba mendengar desis neraka itu.
اِنَّ الَّذِيْنَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِّنَّا الْحُسْنٰىٓۙ اُولٰۤىِٕكَ عَنْهَا مُبْعَدُوْنَ ۙ لَا يَسْمَعُوْنَ حَسِيْسَهَاۚ وَهُمْ فِيْ مَا اشْتَهَتْ اَنْفُسُهُمْ خٰلِدُوْنَ ۚ لَا يَحْزُنُهُمُ الْفَزَعُ الْاَكْبَرُ وَتَتَلَقّٰىهُمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُۗ هٰذَا يَوْمُكُمُ الَّذِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang yang telah ada (ketetapan) yang baik untuk mereka dari Kami, mereka akan dijauhkan (dari neraka). Mereka tidak mendengar bunyi desis (api neraka) dan mereka kekal dalam (menikmati) semua yang mereka inginkan. Kejutan yang dahsyat (hari Kiamat) tidak membuat mereka sedih dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS. Al-Anbiyā` : 101-103)
Allah tidak mengumpulkan pada diri mereka dua rasa takut. Mereka merasa takut di dunia kepada Allah, sedang di akhirat kelak Allah menjadikan mereka merasa tenteram.