Senyuman
Majelis ke-20
Senyuman tak hanya menjadi sebab kecintaan manusia terhadap pelakunya, namun ia juga dapat menghapuskan kesedihan orang yang memandangnya dan menyembuhkan luka orang yang bersamanya. Bahkan, kadangkala senyuman laksana sihir yang menyihir pikiran orang lain. Pernahkah Anda merasakan ketertarikanmu kepada seseorang lantaran senyuman yang ia tampakkan kepadamu setiap memandangnya?!
Senyuman yang hanya mengambil sedikit ruang di wajahmu, ternyata dapat mengambil ruang yang luas dalam jiwa orang di sekitarmu. Sebabnya, seseorang yang murah senyum dan berlaku lembut ialah sosok yang paling banyak dicintai oleh manusia.
Apakah Anda mengetahui bahwa senyuman adalah bagian dari amal saleh yang sangat ringan?! Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تبسمك فى وجه أخيك صدقة لك
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu”. (HR. Tirmizi: 1957)
Tahukah Anda apa alasannya? Karena dengan senyumanmu, Anda dapat memberikan kegemberiaan kepada saudaramu sesama muslim, membukakan hatimu untuknya, dan menunjukkan perasaan senang terhadapnya.
Senyumlah walau senyum itu terkadang sulit bagimu; karena ia adalah sebab kebahagiaan. Sebaliknya, jangan mengabaikannya karena ia adalah tanda kebaikan dirimu sebelum Anda terlihat baik di mata orang lain.
Senyuman yang memasukkan kegembiraan ke dalam hati orang lain diberikan ganjaran pahala yang besar di sisi Allah. Sebab itu, senyumlah kepada semua; kepada ibumu, ayahmu, saudara-saudarimu, teman-temanmu, dan kepada setiap orang yang bertemu denganmu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تحقرن من المعروف شيئا, ولو أن تلقى أخاك بوجه طلق
“Janganlah meremehkan kebaikan sedikit pun walaupun sekadar bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim: 2626).
Usahakan untuk menjadikan senyuman sebagai tabiatmu dalam setiap sikap dan pertemuan, karena di dalamnya ada pahala yang besar dan merupakan pekerti yang baik tanpa harus terbebani. Lantas, bagaimana bisa sebagian kita lalai darinya, padahal senyuman adalah penawar dari berbagai penyakit pada hati orang lain?!
Senyuman membuka jalan bagi hatimu untuk menyalurkan kebahagiaan, kedamaian, dan kelapangan tanpa harus Anda ucapkan dengan kata-kata. Hanya saja, Anda perlu membiasakan diri dengannya karena terdapat keterikatan yang kuat antara senyuman dengan ketenangan pikiran. Jarir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihatku kecuali beliau akan tersenyum.” (HR. Bukhari: 3035 dan Muslim: 2475)
Sebagian ulama menyatakan bahwa salah satu akhlak termulia adalah ketika seseorang berbicara kepada temannya sambil tersenyum. Oleh sebab itu, berusahalah untuk menjadikan senyum sebagai kebiasaan meskipun dalam bentuk lelucon yang dibolehkan atau candaan biasa. Ingatlah selalu salah satu ungkapan humoris nan unik: Tertawalah karena gigimu bukanlah aurat.