Motivasi Islami

Sebab-sebab Ampunan (2)

SEBAB-SEBAB AMPUNAN[1] (2)

Bismillāhirraḥmānirraḥīm

Di antara hal terpenting yang patut diminta oleh sang hamba kepada Tuhannya ialah ampunan dosa-dosanya, atau konsekuensinya seperti keselamatan dari neraka dan masuk surga. Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

حولَها نُدنْدِن

“Seputar itulah kami bergumam (ketika berdoa).”[2] Maksudnya ialah seputar meminta surga dan selamat dari neraka.

Abū Muslim al-Khaulāniy pernah mengatakan, “Ketika saya berdoa lalu saya teringat neraka, lantas saya pun mengalihkan isi doa saya untuk meminta perlindungan dari neraka.”

Di antara bentuk kasih sayang Allah Subḥānahu wa Ta’ālā kepada hamba-Nya ialah bahwa kadang seorang hamba meminta kepada-Nya di dunia, namun Allah memalingkan doa itu darinya dan menggantinya dengan yang lebih baik. Terkadang dengan doa itu, Allah memalingkan keburukan darinya, Allah menyimpan doa itu untuknya di akhirat nanti, atau dengannya Allah mengampuni satu dosa si hamba. Terdapat hadis Jābir di dalam al-Musnad[3] dan Sunan al-Tirmiżiy[4] bahwa Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما مِنْ أَحَدٍ يَدعُو بدُعاءٍ إلا آتاه الله ما سألَ أو كَفَّ عنه من السُّوء مثلَه ما لم يدعُ بإثم أو قطيعة رحم

“Tidaklah seseorang berdoa dengan sebuah doa melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang ia minta, atau menolak keburukan darinya yang semisalnya selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa atau pemutusan hubungan kekerabatan.”

Di dalam al-Musnad[5] dan Ṣaḥīh al-Ḥākim[6] terdapat riwayat dari Abū Sa’īd bahwa Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ما مِنْ مُسلمٍ يَدعو بدعوةٍ ليس له فيها إثمٌ أو قطيعةُ رحمٍ إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاثٍ: إما أنْ يُعجِّلَ له دعوته، وإما أنْ يدَّخرها له في الآخرة، وإما أنْ يكشِفَ عنه من السُّوءِ مثلها

“Tidaklah seorang muslim yang berdoa dengan doa yang tidak untuk keburukan dan tidak untuk memutus tali kekeluargaan, kecuali Allah akan memberinya tiga kemungkinan; doanya akan segera dibalas, akan ditunda sampai di akhirat, atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.”

Para sahabat berkata,

Baca Juga  3 Keistimewaan 10 Awal Zulhiijah Yang Wajib Diketahui

إذاً نُكثر؟

              “Jika demikian kita minta perbanyak?”

Beliau allallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الله أكثرُ

              “Allah memiliki yang lebih banyak.”

Hadis ini diriwayatkan juga oleh al-Ṭabarāniy, namun beliau meriwayatkan,

أو يغفِرَ له بها ذنباً قد سَلَف

“Atau Dia memberi ampunan baginya terhadap dosa yang telah lalu”  sebagai ganti sabdanya: “… atau ia akan dijauhkan dari keburukan yang semisal.”

Al-Tirmiżiy juga meriwayatkan hadis ‘Ubādah secara marfū’ mirip dengan hadis Abū Sa’īd[7].

Pada keadaan apa pun, mengulang-ulangi permintaan ampunan saat berdoa disertai dengan rasa harap kepada Allah menjadi sebab datangnya ampunan. Allah pun berfirman,

أنا عندَ ظنِّ عبدي بي، فليظنَّ بي ما شاء

              “Aku pada prasangka hamba-Ku terhadap-Ku, maka berprasangkalah ia terhadap-Ku sekehendaknya.”

Di dalam riwayat lain,

فلا تظنُّوا بالله إلا خيراً

“… maka janganlah berprasangka terhadap Allah kecuali yang baik.”[8]

Diriwayatkan dari hadis Sa’īd bin Jubair, dari Ibnu ‘Umar secara marfū’,

يأتي الله تعالى بالمؤمن يومَ القيامة، فيُقرِّبُه حتى يجعلَه في حجابه من جميع الخلق، فيقول له: اقرأ صحيفتك، فيُعرِّفُه ذنباً ذنباً: أتعرفُ أتعرفُ؟ فيقول: نعمْ نعمْ، ثم يلتفتُ العبدُ يمنة ويسرة، فيقول الله تعالى: لا بأسَ عليك، يا عبدي أنت في ستري من جميع خلقي، ليس بيني وبينك اليومَ أحدٌ يطَّلعُ على ذنوبك غيري، اذهب فقد غفرتُها لك بحرفٍ واحدٍ من جميع ما أتيتني به، قال: ما هو يا ربِّ؟ قال: كنت لا ترجو العفو من أحدٍ غيري.

“Allah mendatangkan seorang mukmin pada hari kiamat, Dia pun mendekatkannya hingga menjadikannya berada pada hijabnya yang menutupi dari makhluknya (yang lain). Allah berfirman padanya, ‘Bacalah catatan amalmu!’ Allah pun mempertanyakan dosanya satu persatu, ‘Apa kamu tahu (dosa ini)? Apa kamu tahu (dosa ini)?’. Hamba itu lalu menjawab, ‘Iya saya tahu’. Lalu ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Allah lalu berfirman, ‘Tidak mengapa. Wahai hambaku, engkau berada dalam penutupan-Ku dari pandangan seluruh makhluk-Ku. Pada hari ini tidak ada satu pun yang mengetahui dosa-dosamu kecuali Aku. Pergilah! Aku telah ampuni dosa-dosa itu karena satu hal dari semua yang telah engkau persembahkan untuk-Ku. Si hamba berkata, ‘Apakah itu wahai Tuhanku?’. Allah menjawab, ‘Dahulu engkau tidak pernah mengharapkan maaf dari siapa pun selain Aku’.”[9]

Baca Juga  Bunda Cekatan  

Di antara sebab ampunan yang terbesar ialah ketika seorang hamba berdosa, ia tidak mengharap ampunan dosa itu dari selain Tuhannya, ia juga mengetahui bahwa tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa dan menghukum dosa-dosa itu kecuali Tuhannya.

Allah berfirman,

إنَّك ما دعوتني ورجوتني، غفرتُ لك على ما كان منك ولا أُبالي

“Wahai anak adam, sesungguhnya selama engkau memohon dan berharap padaku, Aku pasti mengampuni segala yang berlalu darimu dan Aku tidak peduli.” Maknanya ialah sebanyak apa pun dosa dan kesalahanmu, itu tidak berat bagi-Ku dan tidak banyak. Di dalam kitab aṣ-Ṣaḥīh diriwayatkan dari Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam,

إذا دعا أَحدُكم فليُعظِم الرَّغبَةَ، فإنَّ الله لا يَتعاظَمهُ شيءٌ

“Jika salah seorang di antara kalian meminta, besarkanlah pengharapannya karena bagi Allah tidak ada sesuatu terasa berat untuk diberikan.”[10]

Sebesar apa pun dosa-dosa hamba, sesungguhnya maaf dan ampunan Allah lebih besar dan lebih agung. Dosa-dosa itu pun menjadi kecil di sisi maaf dan ampunan-Nya. Di dalam kitab Ṣaḥīh al-Ḥākim terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Jābir bahwa seorang laki-laki datang menemui Nabi allallāhu ‘alaihi wa sallam seraya berkata, “Aduhai dosaku, aduhai dosaku.” Ia mengulanginya dua atau tiga kali. Nabi pun bersabda kepadanya,

قل: اللهمَّ مغفرتُك أوسَعُ من ذنوبي، ورحمتُك أرجى عندي من عملي

“Katakanlah: Wahai Allah, ampunan-Mu lebih luas dari pada dosa-dosaku, kasih sayang-Mu lebih aku harapkan dibandingkan dengan amalanku.” Orang itu pun mengatakannya, lalu Nabi pun berkata, “Ulangi!” Ia pun mengulanginya. Lalu berkata lagi, “Ulangi!” Orang itu pun mengulanginya lagi. Lalu Nabi berkata padanya, “Bangkitlah! Allah telah mengampunimu.”[11]

Baca Juga  GURU PONDASI DUNIA

Terkait makna ini, ada penyair yang mengatakan,

ـلَّه مِن ذنبك أكبرُيا كَبير الذَّنب عفوُ الـ
جَنب عفوِ الله يَصغُرُأعظَمُ الأشياء في

“Wahai orang yang berdosa besar, ampunan Allah bagi dosamu adalah lebih besar. Hal-hal besar jika disandingkan dengan ampunan Allah maka menjadi kecil.”[12]

Penyair yang lain berkata,

فلقَد علِمتُ بأنَّ عَفوكَ أعظَمُيا ربِّ إن عَظُمَت ذُنوني كَثرةً
فمَن الذي يَرجو ويدعُو المُجرمُإن كان لا يرجوك إلا مُحسنٌ
وجَميلُ عفوك ثم إنِّي مُسلِمُمالي إليك وسيلةٌ إلاَّ الرجا

“Wahai Tuhan, walaupun banyak dan besar dosa-dosaku, aku tahu bahwa maaf-Mu lebih besar. Jika yang mengharap-Mu hanya orang baik, kepada siapa para pendosa berharap? Aku tak punya jalan menuju-Mu kecuali harapan dan indahnya ampunan-Mu serta karena aku seorang muslim.”[13]

Penyair lain berkata,

جعلتُ رجائي نحو عفوك سُلماًولما قسى قلبي وضاقتْ مذاهبي
بعفوكَ ربي كانَ عفوك أعظماتعاظمني ذنبي فلما قرنتُهُ

              “Ketika hatiku mengeras dan jalanku menyempit, kujadikan harapanku pada ampunan-Mu sebagai jalan, berat dan besarnya dosa yang aku rasa saat kubandingkan dengan ampunan-Mu, wahai Tuhanku, ternyata ampunan-Mulah yang lebih besar.”

*** bersambung ***


[1]. Diterjemahkan dari penggalan pembahasan Ibnu Rajab al-Ḥanbaliy dalam kitabnya Jāmi’ al-‘Ulūm wal-Ḥikam dengan tahqīq dan ta’līq Syekh Dr. Māhir al-Faḥl dengan sedikit penyesuaian.

[2] HR. Ibnu Majah (910)

[3] HR. Ahmad (3/360). Terdapat kelemahan di dalam sanad hadisnya, namun mungkin akan menguat dengan adanya beberapa syawāhid.

[4] HR. Tirmizi (3381)

[5] HR. Ahmad (3/18), Sanadnya (jayyīd) bagus.

[6] HR. Hakim (1/493)

[7] HR. Tirmizi (3573)

[8] HR. Ahmad (3/491)

[9] HR. al-Ṭabarāniy

[10] HR. Muslim (2679)

[11] HR. Hakim (1/543-544)

[12] Lihat: Dīwān Abī Nawwās (hal. 620).

[13] Lihat : Dīwān Abī Nawwās hal. 618.

Fahmi Alfian, Lc.

Mahasiswa S2, Qassim University, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?