Menambang Perbendaharaan Surga Nan Berharga
Akhir-akhir ini bencana silih berganti tanpa henti. Hiruk-pikuk panggung politik dan banjir menyelimuti, hingga virus corona yang menghantui …, tanpa sadar hati pun sesak tak terperi, mengharap terbitnya sebuah solusi.
Seorang yang beriman akan semakin tersadar akan kelemahannya di hadapan Rabb semesta alam, seraya berujar, “La haula wa la quwwata illa billah” (tiada daya dan upaya melainkan atas kehendak Allah Ta’ala). Maka tidak ada kuasa bagi hamba untuk menolak suatu keburukan dan tidak pula mendatangkan sebuah kebaikan melainkan atas kehendak Allah. Ungkapan zikir ini mengandung makna penyerahan diri dan menggantungkan segala urusan kepada Allah Ta’ala semata. Dengan melafalkan dan meyakininya, hati menjadi tenang lagi tenteram, pundi-pundi amal akhirat pun mengalir deras, sebab ia adalah perbendaharaan akhirat nan berharga. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam kepada Abdullah bin Qais radhiyallahu ‘anhu, “Wahai Abdullah, ucapkanlah ‘La haula wa la quwwata illa billah’, sesungguhnya ia salah satu perbendaharaan (investasi) surga nan berharga.” (HR. Bukhari).
Syaikhul islam Ibnu Taimiyah berkata, “Zikir ‘La haula wa la quwwata illa billah’ menghadirkan pertolongan (Allah Ta’ala). Sebab itu, Rusulullah shallallahu ‘alahi wa sallam menganjurkan zikir tersebut setelah seruan muazin “hayya ‘alash-shalah” (marilah menunaikan salat) dan “hayya ‘alal-falah” (marilah menuju kemenangan)…”, agar mendapatkan pertolongan Rabb Yang Mahaperkasa demi menyambut seruan tersebut.”
Terkabulnya Doa dan diterimanya Ibadah
Zikir “La haula wa la quwwata illa billah” bersama beberapa untaian zikir lainnya menjadi sebab terkabulnya doa-doa yang dipanjatkan, dan diterimanya amal-amal ibadah. Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari lelapnya di malam hari lalu berzikir, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku, wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin qadiir, alhamdulillah, wa subhanallah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa La haula wa la quwwata illa billah’, kemudian ia beristigfar dan berdoa pasti terkabul permohonannya. Dan bila berwudu lalu salat, diterima salatnya.” (HR. Bukhari).
Pintu Surga
Ungkapan zikir ini merupakan salah satu pintu surga, dengannya terbentang jalan menuju kenikmatan yang hakiki, yaitu surga Allah nan abadi. Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda kepada Qais bin Sa’ad bin Ubadah, “Maukah engkau Aku tunjukkan salah satu pintu di antara pintu-pintu surga?”. Ia menjawab, “Ya”. Beliau bersabda, “La haula wa la quwwata illa billah“. (HR. Ahmad dan Hakim, disahihkan oleh Syekh Al-Albaniy).
Perkataan yang disukai Allah Ta’ala
Zikir ini merupakan bagian dari untaian zikir yang paling disukai oleh Rabb Yang Mahakaya. Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Perkataan yang paling dicintai oleh Allah adalah ‘subhanallah, la syarika lah, lahul-mulku,wa lahul-hamdu, wa huwa ‘ala kulli syaiin qadir, la haula wa la quwwata illa billah, subhanallah wa bihamdih”. (HR. Bukhari dalam kitab Al-Adab Al-Mufrad).
Nah, tunggu apa lagi?
Mulailah menambang pahala zikir yang sangat mulia ini…
Gendutkan rekening akhiratmu, demi kehidupan mulia di akhir nanti…
والله تعالى أعلم بالصواب, وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وحصبه وسلم