Kunci-Kunci Khusyuk Dalam Salat (1)

Kunci-Kunci Khusyuk Dalam Salat (1)

Penulis: Syekh Abdul Aziz bin Saleh al Aql

(Mantan anggota dewan dakwah di kementrian urusan islam,KSA)

(Mantan pengajar Mesjid Nabawi)

Kata Pengantar Edisi Kedua

Segala puji bagi Allah pemilik kedermawanan dan kemurahan, yang mengajarkan melalui pena, Dia mengajarkan manusia apa yang mereka tidak ketahui, serta Dia memperlihatkan kepada mereka hakikat-hakikat hikmah.

Saya memuji-Nya atas apa yang Dia ajarkan dan ilhamkan, serta saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah, yang Maha Esa dan tidak sekutu bagi-Nya dengan kesaksian yang bebas darinya segala tuduhan, dan saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba serta utusan-Nya yang diutus ke bangsa arab dan bangsa non-arab. Semoga Allah menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dan memberinya petunjuk melalui beliau ke jalan yang lurus, semoga salawat dan salam serta keberkahan tercurah kepada beliau, keluarga, sahabat serta para pengikut beliau.

Ini adalah edisi kedua dari buku saya yang berjudul “Kunci-Kunci Khusyuk Dalam Salat” , saya hadirkan di tengah-tengah tangan para pendiri salat yang mendambakan kenikmatan ibadah serta berharap memiliki salat yang disifatkan oleh Allah:

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ

Artinya: “Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar”. QS. Al-‘ankabut: 45.

Semoga Allah merahmati saya dan engkau dengan salat yang khusyuk, penuh dengan kerendahan dan ketundukan di hadapan-Nya, karena sesungguhnya inilah impian para ahli ibadah, jalan orang-orang beriman serta cita-cita orang-orang yang berusaha (untuk mencapai rida Allah).

Edisi yang di hadapanmu saat ini saya hadirkan dengan wajah baru, setelah dilakukan beberapa perubahan dan tambahan.

Dan saya tidak lupa pada kesempatan ini untuk menghaturkan terima kasih kepada seluruh yang telah berkontribusi dalam buku ini, baik dalam perevisian, masukan dan saran yang bijak, penyusunan hingga penyeberannya.

Semoga Allah menjadikan kesemuanya itu sebagai catatan amal baik kita pada lembaran-lembaran amal kita ketika diperhadapkan dengan-Nya, dan saya berharap semoga buku ini dapat memberi manfaat dan menjadi salah satu kunci dari kunci-kunci kebaikan, dan menjadi petunjuk untuk khusyuk dalam salat serta jalan untuk merendahkan diri di hadapan-Nya. Seseungguhnya Dialah Allah yang Maha pemurah lagi Maha penyayang.

Semoga salawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad,

Ditulis oleh ‘Abdul ‘Aziz bin Saleh al-‘Aql

Tanggal 4 Rabi’ul Akhir 1442 H di Buraidah.

MUKADIMAH

Sesungguhnya pujian hanya kepada Allah, kita memuji-Nya, meminta pertolongan dari-Nya, memohon ampun kepada-Nya, serta bertaubat kepada-Nya. Kita berlindung kepada-Nya dari keburukan jiwa dan kejelekan amal kita. Barangsiapa yang diberinya petunjuk maka tidak satupun yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya maka tidak satupun yang dapat memberinya petunjuk.

Saya bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah, yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya, yang berfirman di dalam kitab-Nya:

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ

Artinya: “Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya”. QS. Al-Mukminun: 1-2.

Sebagaimana saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam yang bersabda:

“Sesungguhnya orang yang salat dia sedang bermunajat kepada Tuhannya, maka hendaklah salah seorang dari kalian melihat dengan apa ia bermunajat kepada Tuhannya”. (1)

Sesungguhnya setiap kali hati seseorang terpaut dengan dunia beserta dengan kemewahannya, ia pasti akan lalai dari mengingat Allah, dan bersyukur kepada-Nya serta akan berbalik dari ketaatan kepada-Nya dan berbalik dari mendekatkan diri kepada-Nya. Hal ini menyebabkan lemahnya rasa khusyuk dalam salat, dan juga tidak tidak merasakan keagungan berdiri di hadapan sang Maha kuasa. Salah satu penyebab terbesar dari hal tersebut adalah banyaknya gangguan dan kesibukan dalam kehidupan manusia hari ini, seperti peristiwa dan masalah yang rumit, kejadian-kejadian mendadak yang mengkhawatirkan, hawa nafsu yang menyesatkan, kekayaan yang membuat seseorang sombong, atau kemiskinan yang memprihatinkan. Semua ini menambah akan kebutuhan untuk mengingatkan kaum muslimin tentang pentingnya khusyuk, hukum-hukumnya, adab-adabnya serta manfaatnya dalam salah satu ibadah yang sangat agung yang merupakan syiar agama, yaitu salat yang merupakan rukun islam serta tiang agama.

Buku yang ada di tangan anda ini merupakah salah satu kontribusi untuk menangani topik dan polemik ini dengan mecoba menyajikannya secara ringkas dan jelas, serta mencakup aspek-aspek penting bagi para pembaca secara umum dengan perpaduan gaya bahasa ilmiah dan nasehat.

Saya memohon kepada Allah agar memberi ganjaran terbaik kepada seluruh yang telah berkontribusi dalam penerbitan buku ini. Dan semoga Allah memberikan taufik kepada seluruh kaum muslimin dalam meraih kebaikan dan kesuksesan mereka serta perbaikan dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Semoga Allah mencurahkan salawat dan salam serta keberkahan kepada sebaik-sebaik yang salat dan puasa, nabi kita Muhammad, keluarga, serta para sahabatnya yang mulia.

Referensi

Diriwayatkan Imam Malik (1/101 – 102), dan melalui jalurnya Imam Bukhari meriwayatkannya dalam bukunya “khalqu afal ibad” (No.93), Diriwayatkan juga oleh Imam Ahmad (4/344) melalui jalur Yahya bin Said, dari Muhammad bin Ibrahim bin Harits a-Taimiy, dari Abi Hazim at-Tammar, dari al-Bayadhiy radiallahu anhu. Berkata ibnu Abdil al-Barr di dalam bukunya “at-Tamhiid” (23/319): “Hadis ini Tsabit sahih”. Dan disahihkan pula oleh Ibnu Hajar sebagaiman dinukil oleh as-Sakhawiy di dalam bukunya “al-Maqaashid al-hasanah” (Hal:572), dan berkata al-Haitsamiy di dalam bukunya “al-majma az-zawaaid” (2/265): “Hadis ini diriwayatkan Imam Ahmad, dan perawinya adalah para perawi ash-shahih (al Bukhari dan Muslim