Tarbawi

Wasilah Mengokohkan Hati di Atas Agama Allah ‘Azza wa Jalla (Bagian 1)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji bagi Allah ‘azza wa jalla atas segala nikmat dan karunia yang Ia berikan kepada hamba-hambaNya. Salam serta salawat semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi mulia, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, pendakwah sejati yang telah membawa ummatnya kepada jalan yang Allah ridai, tak terlupa kita kirimkan salam kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, serta mereka yang menempuh jalan beliau hingga hari akhir.

Kita hidup di zaman yang penuh dengan fitnah, masyarakat kian kehilangan adab, akhlak dan rasa malu, anak kecil, pemuda-pemudi bahkan orang yang sudah tua sudah banyak yang tak peduli lagi dengan urusan agama. Mereka sibuk dengan perkara dunia, mengejar harta, takhta,dan tak seorangpun yang mampu selamat kecuali mereka yang dikasihi oleh Rabb yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maka kebeutuhan seorang muslim kepada wasilah yang mampuh membuatnya kokoh di atas jalan Allah hingga akhir hayatnya mengalahkan kebutuhan-kebutuhan lain.

Kebutuhan akan wasilah yang mampu mengokohkan hati seorang muslim agar tegar di atas jalan Allah semakin besar tatkala ia hidup di tengah kondisi masyarakat yang mampu membuatnya jauh dari agama Allah. Hidup di tengah masyarakat yang memiliki pandangan hedonisme, materialisme, dan worldview lain yang bertentangan dengan syariat islam. Oleh karenanya, hati yang merajai raga harus diperkokoh agar tegar di atas jalan yang diridai Allah. Karena hati atau “al qalbu”dinamakan demikian karena sifatnya yang gampang berbolak-balik sebagaimana manusia dinamakan manusia “insan” karena seringnya mereka lupa.

Baca Juga  Risalah Da'i

Hati jika tidak diberi makan dengan perkara yang mampu membuatnya kokoh di atas jalan Allah, diorganisir dengan amalan atau ibadah yang Allah cintai, maka ia akan mudah diombang-ambing oleh angin syubhat yang senantiasa dihembuskan oleh musuh-musuh islam dari kalangan orang-orang kafir dan munafik.

Atas dasar tersebut, maka seorang muslim wajib mengetahui wasilah-wasilah untuk megokokohkan hatinya di atas jalan Allah kemudian mengimplementasikan di dalam ke hidupan sehari-harinya.

Wasillah Pertama, menguatkan imun hati dengan meningkatkan keimanan. Iman merupakan penggerak jiwa dalam beramal salih dan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah, itulah yang menjadi hikmah, alasan Allah hanya memanggil orang-orang beriman saja untuk mengamalkan amalan salih atau meninggalkan laranagan Allah. Berkata Ibn Mas’ud radiallahu ‘anhu,:” Jika engkau mendengar Allah berfirman,”ya ayyuhalladzina aamanu” ‘wahai orang yang beriman!’ ,maka siapkanlah pendengaran kalian, karena hanya ada dua kemungkinan dari panggilan itu, jika bukan kebaikan untuk diperintahkan, maka ia keburukan yang harus dijauhi.” (Tafsir Ibn Katsir, 1/374)

Allah berfirman,;

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱلۡقَوۡلِ ٱلثَّابِتِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَۚ وَيَفۡعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ٢٧

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27)

Allah menggambarkan dalam ayat ini, bahwa mereka yang akan dikokohkan lisannya di dunia dan akhirat adalah mereka yang beriman kepada Allah.

Wasilah kedua, memperbanyak berdoa kepada Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ;

إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ، يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ

Baca Juga  Cara Benar Menilai Siswa

“Sesungguhnya hati anak cucu Adam yang berada di antara dua jari Dzat Yang Maha Rahman itu bagaikan satu hati saja. Dia (Allah) selalu mengubah-ubahnya sesuai dengan kehendak-Nya,” (HR Muslim : 2654)

Tatkala manusia telah memahami bahwa hanya Allah yang mampu mengendalikan hati setiap anak cucu adam, maka ia hanya memiliki satu pilihan, yaitu mendekatkan diri kepada Allah, Zat yang Maha membolak-balikkan hati, dengan memperbanyak memohon kepadaNya. Karena di antara sifat-sifat hamba Allah ialah kembali kepada Allah dengan doa-doa mereka.

Allah berfirman tentang hamba-hambaNya,;

رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ ٨

“(Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran : 8)

Dalam ayat yang lain,;

وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بِ‍َٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتۡنَاۚ رَبَّنَآ أَفۡرِغۡ عَلَيۡنَا صَبۡرٗا وَتَوَفَّنَا مُسۡلِمِينَ ١٢٦

“Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami”. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al a’raf : 126)

Bahkan Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sasallam yang telah mendapat jaminan akan dikokohkannya hatinya hingga ia wafat tetap memperbanyak berdoa kepada Allah agar hatinya kokoh di atas agama Allah,

يا مقلب القلوب, ثبت قلبي على دينك

“Wahai Zat yang membolak-balikkan hati, kokohkanlah hatiku di atas agamaMu!.” (HR. Tirmidzi : 2140)

Olehnya itu, seorang muslim harus memperbanyak berdoa kepada Allah, meminta agar hatinya dikokohkan di atas agamaNya hingga ia diwafatkan.

Baca Juga  Syukurmu Juga Adalah Ibadah

Wasilah ketiga, menghidupkan hati dengan alquran. Alquran adalah firman Allah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan solusi bagi kehidupan manusia, baik kehidupan dunianya, apalagi jika berkaitan dengan kehidupan akhiratnya. Hal tersebut dikarenakan Alquran itu mampu menyucikan jiwa, dan memperkokoh hubungan dengan Allah ‘azza wa jalla. Dengan menjadikan Alquran sebagai teman dalam menghabiskan waktu-waktu kita, membaca dan mentadabburi maknanya, maka ia akan menjadi wasilah yang kuat untuk mengokohkan hati seorang muslim. Alquran dipenuhi dengan pelajaran, nasihat, peringatan yang mampu mengokohkan hati seorang muslim. Allah berfirman,;

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا ٣٢ وَلَا يَأۡتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ وَأَحۡسَنَ تَفۡسِيرًا ٣٣

“Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?”; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).”

“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.” (QS. Alfurqan: 32-33)

Inilah di antara wasilah yang mampu mengokohkan hati seorang muslim agar semakin kokoh, tegar di atas agama Allah ‘azza wa Jalla. (Bagian. 1)

 

Rusdy Qasim, Lc.

Alumni S1, Jurusan Hadis Syarif, Universitas Islam Madinah, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?