Keluarga

Wasiat Kepada Wanita

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Saling berwasiat kebaikanlah terhadap wanita, karena mereka tercipta dari tulang rusuk. Dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang berada pada tempat yang paling atas, jika engkau berusaha meluruskannya ia pasti akan patah, dan jika engkau membiarkannya ia pasti tetap bengkok, maka berwasiat kebaikanlah terhadap wanita.”[1] 

Sahabat, untuk memahami maksud sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits di atas, maka sangat urgen untuk mengetahui perbedaan antara pria dan wanita[2]. Karena merupakan sebuah kesalahan yang fatal jika wanita disamakan dengan pria…bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya :

“Dan laki-laki itu tidaklah seperti perempuan”[3] ?

Kepribadian Wanita

Kepribadian seorang wanita baik dari sisi akal, jasmani, jiwa dan sosialnya sangatlah berbeda dengan pria. Seorang wanita umumnya senantiasa mendahulukan  konteks cinta, perasaan, perhatian, kecemburuan, kelembutan, dan hal yang semisalnya, sedang di sisi yang lain seorang pria justru menilai itu semua sebagai nomor yang kesekian. Kurangnya sifat kelembutan dan kepekaan pada seorang pria -yang sering dinilai sebagai kekurangan-, justru dapat dia temukan pada diri seorang wanita. Maka tidak heran jika kebanyakan pria menganggap pernikahannya hanya sebagai salah satu fase kehidupannya di dunia, sedangkan setiap wanita menganggapnya sebagai seluruh kehidupannya.

Dan tidaklah wanita dan pria memiliki ketertarikan antar satu dan yang lainnya melainkan karena keduanya dapat saling melengkapi. Oleh karena itu, ketika Allah Ta’ala berfirman :

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari diri kalian sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya.”[4]

Perasaan cenderung dan tenteram itu disebabkan karena keduanya dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing. Dan ketika kita memahami bahwa pria dan wanita adalah sama, maka kita telah salah menilainya.

Baca Juga  Kaum Hawa dan Perhiasan Emas

Disebutkan bahwa persoalan persamaan gender telah lama diperdebatkan sejak awal berkembangnya negara Mesir. Hal ini memicu perselisihan yang sangat tajam antara dua kubu yang saling bertolak pendapat. Yang menyebabkan sebuah muktamar nasional diadakan untuk mencari kebenaran yang sejati terkait persoalan tersebut. Selama berlangsungnya muktamar, setiap kubu mendatangkan ahli mereka untuk menyampaikan argumentasi-argumentasi pendukung pendapat masing-masing.

Seorang pria yang juga dipilih untuk mendeskripsikan pandangannya justru datang dengan sebuah kantong penuh berisi puluhan ekor tikus di dalamnya. Dan tanpa ragu dia langsung membuka dan melemparkannya ke audiens wanita. Sontak para audiens wanita lari terbirit-birit meninggalkan aula muktamar, sedangkan audiens pria hanya bisa tertawa terpingkal-pingkal melihat kejadian di luar dugaan tersebut.

Prioritas Wanita

Intelligence seorang wanita tentu berbeda dengan apa yang dimiliki oleh pria, hal itu bisa disebabkan karena wanita lebih mengedepankan prioritas yang berbeda dibanding pria. Kita menemukan bahwa seorang wanita lebih memprioritaskan unsur keindahan, kerapihan, dan kebersihan sampai pada hal-hal kecil dan detail. Rumahnya harus indah, bersih, harum, rapih. Dapur harus teratur, ruang tamu dan keluarga nampak menyejukkan, dan sebagainya.

Bisa dibayangkan jika anda –pria– pulang ke rumah sore hari dan mendapati istri sedang sibuk menonton berita di TV, membaca majalah, atau mendengarkan kajian, sedangkan rumah berantakan, dapur belum dibersihkan, makanan belum disiapkan, maka hampir-hampir rumah itu akan roboh oleh anda seorang diri. Oleh karena itu wanita lebih senang dengan hal-hal yang berbau indah, dan memang sudah seperti itu mereka diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jangan pernah menganggap remeh sebuah kekurangan, karena kekurangan itu dapat menjadi sebuah kesempurnaan. Bukankah tulang rusuk itu bengkok? Justru karena bengkoknya, kita memiliki tubuh yang sempurna. Bukankah mobil kontainer hanya memiliki ruang yang kecil untuk beberapa orang penumpang saja di bagian depannya? Justru karena kecilnya ruang itu maka konteiner dapat mengangkut barang-barang yang banyak di bagian belakang mobil. Dan seperti itulah kesempurnaan sebuah kekurangan.

Baca Juga  Hukum Bepergian Bagi Seorang Wanita

Maka setiap wanita dan pria pasti memiliki kekurangan, dan kekurangan itu dapat dilengkapi oleh pasangan hidupnya.

Harga Diri

Setiap wanita memiliki harga diri masing-masing, dan tidak ada seorang pun yang rela jika harga dirinya diinjak-injak bahkan oleh suaminya sekalipun.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً، إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin membenci seorang wanita mukminah, jika ia membenci sesuatu pada dirinya maka hendaknya ia mengingat kebaikan-kebaikan lainnya yang ada pada dirinya.”[5]

Wanita lebih ingin dihargai dengan perhatian, sedang pria lebih suka dihargai dengan sanjungan. Perhatian tidak mengharuskan anda untuk membeli setangkai mawar untuk diberikan di malam rembulan dengan candle light di sebuah restaurant bintang lima. Perhatian tidak mengharuskan anda untuk membeli gelang, anting, dan kalung perhiasan untuk dipakaikan pada festival tahunan. Perhatian yang diinginkan wanita adalah untuk didengarkan, dimintai pendapat, disupport, ditemani berbelanja, dibantu menyelesaikan pekerjaannya dan disela-sela itu sisipkan ucapan sayang dan kasih serta penghargaan tertinggi untuknya.

Karena itu, kenalilah wanita yang ada di sekitar anda; ibu, istri, dan anak …agar dapat memberi wasiat kebaikan yang terindah untuk mereka.

    _______________________________

[1] HR Bukhari no. 5185 dan Muslim no. 1468

[2] Meskipun dalam pandangan syariat secara umum, kemuliaan dan tanggung jawab maka pria dan wanita memiliki kedudukan yang sama, kecuali dalam beberapa persoalan.

[3] QS Ali ‘Imran ayat 36

[4] QS Ar Ruum 21        

[5] HR Muslim no. 1469

Rahmat Badani, Lc., M.A.

Alumni S2, Bidang Fiqhus Sunnah, Fak. Hadits, Universitas Islam Madinah, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?