Tantangan dan Kesabaran Pemuda dalam Mempertahankan Sunnah di Masa Fitnah
Di era modern ini, umat Islam, khususnya para pemuda, menghadapi banyak tantangan dan fitnah yang bisa menggoyahkan iman. Kehidupan dunia yang serba mudah, penuh dengan godaan dan kemewahan, seringkali membuat manusia lupa akan tujuan akhir kehidupan ini, yaitu menghadap kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Banyak anak muda yang terjebak dalam kesenangan dunia, melupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bahkan merasa bahwa mengikuti sunnah adalah sesuatu yang “asing” di zaman sekarang. Namun, bagi mereka yang teguh memegang sunnah, Allah telah menyiapkan pahala yang besar dan keberkahan hidup.
Fitnah Zaman dan Tantangan bagi Pemuda Muslim
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda tentang masa-masa di mana orang yang memegang teguh agamanya akan merasa seperti memegang bara api. Dalam hadits, beliau bersabda:
يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِXضِ عَلَى الْجَمْرِ
(HR. Tirmidzi, 2260)
Artinya:
“Akan datang kepada manusia suatu masa, orang yang bersabar dalam agamanya di antara mereka seperti orang yang menggenggam bara api.”
Hadits ini menggambarkan betapa beratnya perjuangan di zaman yang penuh fitnah ini. Bagi pemuda, godaan dunia seperti gaya hidup hedonisme, teknologi yang menyibukkan, hingga tren media sosial yang seringkali tidak selaras dengan nilai-nilai Islam, menjadi ujian tersendiri. Banyak yang merasa bahwa sunnah-sunnah Rasulullah yang melibatkan cara berpakaian, berbicara, dan berperilaku dianggap kuno atau ketinggalan zaman. Padahal, justru di dalam ajaran sunnah inilah terdapat keberkahan hidup yang hakiki.
Bersabar di Atas Sunnah
Mempertahankan sunnah bukanlah hal yang mudah, terutama ketika lingkungan sosial tidak mendukung. Namun, kesabaran dalam menjalankan sunnah di tengah-tengah fitnah membawa pahala yang sangat besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ، الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ، لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ أَجْرُ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ
(HR. Tirmidzi, 3058)
Artinya:
“Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari kesabaran, di mana bersabar pada hari-hari tersebut seperti menggenggam bara api. Pada masa itu, orang yang mengamalkan (sunnah) akan mendapatkan pahala seperti lima puluh orang di antara kalian.”
Hadits ini memberikan motivasi besar kepada kita semua, terutama bagi para pemuda yang tetap berpegang teguh pada sunnah meskipun merasa “asing” atau bahkan dicemooh. Ketika banyak orang meninggalkan ajaran Nabi, mereka yang istiqamah dalam mengamalkan sunnah akan memperoleh pahala yang luar biasa, setara dengan pahala lima puluh orang yang mengamalkan amalan tersebut di masa para sahabat.
Bersabar atas Hinaan Karena Mengikuti Sunnah
Tak jarang, orang yang berusaha istiqamah menjalankan sunnah menghadapi hinaan, ejekan, atau bahkan cemoohan dari orang-orang di sekitarnya. Mereka dianggap berbeda, fanatik, atau bahkan dipandang tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, Islam mengajarkan untuk bersabar menghadapi semua itu, karena Allah telah menjanjikan pahala bagi mereka yang bersabar atas cobaan dan hinaan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَلَا يَسْتَخِفَّنَّكَ الَّذِينَ لَا يُوقِنُونَ
(QS. Ar-Rum: 60)
Artinya:
“Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar, dan janganlah orang-orang yang tidak meyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu mengguncangkan kamu.”
Ayat ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi cemoohan orang-orang yang tidak beriman atau tidak meyakini kebenaran Islam. Kesabaran atas hinaan atau ejekan ini merupakan bagian dari ujian yang Allah tetapkan, dan mereka yang bersabar akan mendapatkan balasan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Langkah-Langkah Pemuda untuk Bertahan di Atas Sunnah
Dalam menghadapi tantangan zaman ini, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan oleh para pemuda untuk tetap kuat berpegang teguh pada sunnah:
- Mempelajari Ilmu Agama dengan Baik
Ilmu adalah kunci bagi seseorang agar tetap teguh di jalan Allah. Dengan memahami Al-Qur’an dan sunnah Nabi, seseorang akan memiliki panduan yang jelas tentang bagaimana menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam. Ilmu juga menjadi benteng dari godaan dunia yang bisa menjerumuskan.
- Bersahabat dengan Orang-Orang Saleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
(HR. Tirmidzi, 2378)
Artinya:
“Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah kalian memperhatikan siapa yang kalian jadikan teman.”
Teman yang baik akan selalu mendorong kita untuk berbuat baik, sementara teman yang buruk bisa membawa kita kepada kebinasaan. Oleh karena itu, penting bagi pemuda untuk memilih lingkungan pertemanan yang baik, yang dapat mendukung mereka dalam mempertahankan sunnah.
- Selalu Mengingat Akhirat
Hidup di dunia ini hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal. Mengingat kematian dan kehidupan setelahnya dapat membantu seseorang untuk tidak terlena dengan godaan dunia. Kesadaran bahwa amal di dunia akan menentukan nasib di akhirat adalah motivasi yang kuat untuk terus berpegang pada sunnah.
- Istiqamah dan Memperbanyak Doa
Istiqamah dalam menjalankan sunnah adalah tugas yang berat, namun dengan doa dan pertolongan Allah, hati kita akan menjadi kuat. Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah untuk memohon keteguhan hati adalah:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
(HR. Tirmidzi, 2140)
Artinya:
“Wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”
Doa ini mengingatkan kita bahwa hanya Allah yang bisa memberi keteguhan dalam menjalankan agama-Nya.
Menjadi pemuda yang tetap teguh di atas sunnah di masa fitnah adalah sebuah perjuangan yang besar, tetapi juga merupakan tugas mulia yang akan membawa keberkahan dan pahala yang tak terhingga. Jangan pernah merasa takut atau malu karena mengikuti sunnah, meskipun seringkali dianggap aneh oleh sebagian orang. Allah subhanahu wa ta’ala selalu bersama mereka yang bersabar dan teguh dalam menjalankan agama-Nya.
Dengan mempelajari ilmu, memperbaiki pergaulan, selalu mengingat akhirat, dan terus berdoa, insyaAllah kita akan mampu menghadapi semua tantangan zaman ini dan menjadi pemuda yang berpegang teguh pada sunnah hingga akhir hayat.