Syukurmu Juga Adalah Ibadah
Allah Ta’ala dalam banyak ayat di dalam Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Maka syukur adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
“Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah ingkar” (QS. Al-Baqarah : 152).
Allah Ta’ala juga berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” (QS. Al-Baqarah : 172).
Syukur akhlak terpuji yang berdampingan dengan rasa sabar seorang mukmin, kebanyakan manusia mungkin mengaku dia bersyukur kepada Allah, tapi hanya di bibir mereka saja. Hakikatnya Allah Ta’ala telah menyebutkan bahwa sifat manusia itu sulit dan sedikit bersyukur:
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).
Ibnu Katsir berkata,
إخبار عن الواقع
“Yang dikabarkan ini sesuai kenyataan.” Artinya, sedikit sekali yang mau bersyukur.
Syaikh As Sa’di berkata,
فأكثرهم، لم يشكروا اللّه تعالى على ما أولاهم من نعمه، ودفع عنهم من النقم
“Banyak sekali memang yang tidak mau bersyukur pada Allah Ta’ala atas nikmat harta yang diberi dan juga atas nikmat dihilangkan dari musibah.”
Ketika seorang mukmin bersyukur dengan syukur yang sebenarnya ia akan mendapat buah manis dari akhlak terpuji tersebut :
- Mendapat ganjaran yang baik di dunia dan di akhirat, Allah ta’ala berfirman:
وَسَنَجْزِى ٱلشَّـٰكِرِينَ
“…Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (QS. Ali-Imran : 145)
- Allah tambahkan nikmatnya, Allah Ta’ala berfirman:
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ
“…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (QS. Ibrahim : 7)
- Syukur merupakan sifat orang-orang Beriman, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
))عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ((
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya itu baik, dan hal itu tidak dimiliki kecuali oleh seorang mukmin. Apabila dia mendapatkan nikmat dia bersyukur dan itu baik baginya. Dan apabila dia mendapatkan musibah dia sabar dan itu baik baginya.”
(HR. Muslim, no. 5318)
Tanda syukur seorang hamba :
- Mengakui bahwa Allah telah memberinya nikmat, bukan seperti Qarun yang sombong akan harta yang ia peroleh
- Menyebut-nyebut nikmat Allah
- Menunjukkan rasa syukur dalam bentuk ketaatan kepada Allah Ta’ala, rasa syukur itu ditunjukkan dengan ketaqwaan
Kesimpulan
Ketika seorang hamba menanam bibit nikmatNya di lahan subur bernama syukur, maka Akan berbuah banyak lagi baik nikmat tersebut.