Sifat-sifat Hamba Ar-Rahman (Sifat Ketujuh)
وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ
tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar (QS. AL-Furqān : 68)
Ketika Allah menyebutkan kezaliman terhadap-Nya, lantas Dia pun menyebutkan kezaliman terhadap makhluk. Kejahatan terbesar yang dilakukan terhadap jiwa manusia ialah pembunuhan tanpa alasan yang dibenarkan. Kejahatan menyebabkan jiwa tidak merasakan kehidupan dan berdampak serius bagi orang yang terbunuh beserta keluarganya, juga berdampak kepada pelaku pembunuhan di dunia dan akhirat.
وَمَنْ يَّقْتُلْ مُؤْمِنًا مُّتَعَمِّدًا فَجَزَاۤؤُهٗ جَهَنَّمُ خَالِدًا فِيْهَا وَغَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِ وَلَعَنَهٗ وَاَعَدَّ لَهٗ عَذَابًا عَظِيْمًا
“Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar.” (QS. An-Nisā` : 93)
Jiwa manusia itu memiliki kehormatan yang tidak boleh dilanggar. Darah manusia tidak boleh ditumpahkan kecuali disebabkan oleh alasan yang dibenarkan. Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَّا بِإِحْدَى ثَلَاثٍ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَالثَّيِّبُ الزَّانِي وَالْمَارِقُ مِنْ الدِّينِ التَّارِكُ لِلْجَمَاعَةِ
“Darah seorang muslim yang telah bersyahadat laa-ilaaha-illallah dan mengakui bahwa aku utusan Allah terlarang ditumpahkan selain karena alasan diantara tiga; membunuh, berzina dan dia telah menikah, dan meninggalkan agama, meninggalkan jamaah muslimin.” (HR. Bukhari)([1])