Sifat-sifat Hamba Ar-Rahman (Pendahuluan)

Sesungguhnya pujian hanya bagi Allah, kita memuji-Nya meminta pertolongan-Nya. Kita pun berlindung kepada Allah dari keburukan jiwa dan amal kita. Siapa yang diberi hidayah oleh Allah tidak ada yg dapat menyesatkannya, siapa yang disesatkan oleh Allah, tidak ada yang dapat memberinya hidayah.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Amabakdu, Allah telah menyifati hamba-hamba-Nya yang beriman pada banyak ayat di dalam kitab-Nya dengan beberapa sifat yang baik dan indah. Termasuk ayat-ayat yang paling banyak mengumpulkan dan menjelaskan sifat-sifat itu adalah ayat-ayat penutup surah Al-Furqan. Di sana disebutkan lebih dari sepuluh sifat hamba-hamba Ar-Rahman. Sifat-sifat itu terdiri atas sifat-sifat keimanan, akhlak, sosial, dan ekonomi. Setengah adalah sifat yang paten sedang sebagiannya lagi adalah sifat yang dinafikan. Demikianlah, sempurna pemahaman terhadap hakikat suatu hal jika terkumpul penafian dan penetapan.
Hal pertama yang menarik hati ialah nisbah yang mulia, yaitu “hamba-hamba Ar-Rahman”. Mereka itu adalah hamba-hamba-Nya yang gemar ibadah, ahli Allah, dan orang² khusus-Nya yang dimuliakan. Allah adalah Tuhan mereka yang Maha Penyayang, rahmat-Nya menyeluruh. Allah menjadikan mereka spesial dengan rahmat khusus-Nya hingga Allah memberi mereka hidayah untuk beribadah kepada-Nya.
Penghambaan kepada Allah itu ada dua macam :
- Penghambaan Aksiomatis
Penghambaan yang dilakukan oleh seluruh makhluk di langit dan bumi. Mencakup orang beriman, kafir, baik, buruk, manusia, jin, hewan, tumbuhan, dan benda mati. Tidak ada sesuatu pun yang keluar dari aturan penghambaan ini. Jenis ini ialah ketundukan dan kepatuhan yang sempurna.
- Penghambaan Agama.
Allah mengkhususkan jenis ini bagi orang-orang beriman. Allah pun menjadikan mereka menyukai keimanan, memperindahnya di dalam hati mereka, menjadikan mereka benci kekufuran, kefasikan, dan maksiat. Mereka memilih untuk taat, patuh, menjadikan Allah sebagai tuhan mereka dengan cinta yang sempurna.
Mereka dihiasi rasa harap, terhalangi rasa takut. Olehnya, terkumpul pada diri mereka kesempurnaan ketundukan disertai cinta yang sempurna, itulah hakikat penghambaan.
Ar-Rahman adalah nama mulia, termasuk dalam asmaulhusna. Nama ini menunjukkan adanya kesempurnaan dan keumuman rahmat Allah serta menunjukkan bahwa zat Allah bersifat dengan sifat tersebut.
Sedangkan nama-Nya Ar-Rahim menunjukkan bahwa perbuatan Allah bersifat rahmat.
Ar-Rahman menunjuk pada rahmat yang luas, “… dan rahmatku meliputi segala sesuatu.” (Q.S. Al-A’raf : 156) sedangkan Ar-Rahim menunjuk pada bentuk rahmat yang tersampaikan secara khusus. “Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Q.S. Al-Ahzab : 43).
Ar-Rahman juga adalah nama yang khusus untuk Allah tidak boleh ditujukan kepada selain-Nya karena nama ini mengandung makna kesempurnaan rahmat yang mutlak.
Sudah sepatutnya bagi orang berakal untuk mencari tahu sifat-sifat orang-orang pilihan tersebut agar ia dapat menyerupai mereka dan berakhlak seperti mereka hingga ia dapat menyatu dengan mereka serta masuk ke dalam golongan mereka. Sehingga ia pun dapat ikut serta merasakan apa yang dijanjikan untuk mereka.
“Mereka itulah orang yang dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya, mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman.” (Q.S Al-Furqān : 75-76)
Di antara urusan seorang mukmin ialah mengagungkan apa yang Allah agungkan, memandang rendah apa yang Allah rendahkan, mendahulukan apa yang Allah dahulukan, mengesampingkan apa yang Allah kesampingkan.
Tidaklah Allah menyebutkan sifat-sifat ini secara khusus, menjadikannya kekal di dalam kitab-Nya, melainkan karena keagungan kedudukan dan dampaknya di dunia dan akhirat.
Tidak pantas bagi seorang mukmin memilah-milih sifat dan mengurutkannya dari dirinya sendiri serta merasa tidak butuh dengan sifat yang disebutkan dan diurutkan dalam alquran.
Marilah bersama kita mengilmu sifat-sifat mulia hamba-hamba Ar-Rahman. Semoga Allah menjadikan kita bersama dengan mereka.
فَتَشَبَّهُوا إنْ لَمْ تَكُونُوا مِثْلَهُمْ … إنَّ التَّشَبهَ بِالكِرامِ فَلاحُ
“Serupakanlah diri kalian dengan mereka jika kalian tak mampu menjadi semisal mereka. Sesungguhnya menyerupakan diri dengan orang-orang mulia adalah keberuntungan.”
Allah berfirman,
﴿وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا ٦٣ وَالَّذِيْنَ يَبِيْتُوْنَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَّقِيَامًا ٦٤ وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَۖ اِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ۖ ٦٥ اِنَّهَا سَاۤءَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا ٦٦ وَالَّذِيْنَ اِذَآ اَنْفَقُوْا لَمْ يُسْرِفُوْا وَلَمْ يَقْتُرُوْا وَكَانَ بَيْنَ ذٰلِكَ قَوَامًا ٦٧ وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا ۙ ٦٨ يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ ٦٩ اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ٧٠ وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا ٧١ وَالَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَۙ وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا ٧٢ وَالَّذِيْنَ اِذَا ذُكِّرُوْا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوْا عَلَيْهَا صُمًّا وَّعُمْيَانًا ٧٣ وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ٧٤ اُولٰۤىِٕكَ يُجْزَوْنَ الْغُرْفَةَ بِمَا صَبَرُوْا وَيُلَقَّوْنَ فِيْهَا تَحِيَّةً وَّسَلٰمًا ۙ ٧٥ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ حَسُنَتْ مُسْتَقَرًّا وَّمُقَامًا ٧٦ ﴾
Artinya :
- Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan, “Salam.”
- Dan, orang-orang yang mengisi waktu malamnya untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.
- Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, jauhkanlah azab Jahanam dari kami (karena) sesungguhnya azabnya itu kekal.”
- Sesungguhnya ia (Jahanam itu) adalah tempat menetap dan kediaman yang paling buruk.
- Dan, orang-orang yang apabila berinfak tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir. (Infak mereka) adalah pertengahan antara keduanya.
- Dan, orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain, tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina. Siapa yang melakukan demikian itu niscaya mendapat dosa.
- Baginya akan dilipatgandakan azab pada hari Kiamat dan dia kekal dengan azab itu dalam kehinaan.
- Kecuali, orang yang bertobat, beriman, dan beramal saleh. Maka, Allah mengganti kejahatan mereka (dengan) kebaikan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Siapa yang bertobat dan beramal saleh sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenarnya.
- Dan, orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu serta apabila mereka berpapasan dengan (orang-orang) yang berbuat sia-sia, mereka berlalu dengan menjaga kehormatannya.
- Dan, orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta.
- Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
- Mereka itu akan diberi balasan dengan tempat yang tinggi (dalam surga) atas kesabaran mereka serta di sana mereka akan disambut dengan penghormatan dan salam.
- Mereka kekal di dalamnya. (Surga) itu sebaik-baik tempat menetap dan kediaman. (QS. Al-Furqān : 63-76)