Keluarga

Nasihat Nabi ﷺ Berkaitan dengan Rumah (Bag.1)

Nasihat Nabi ﷺ Berkaitan dengan Rumah (Bag.1)

Rumah dalam Islam bukan sekadar tempat berteduh. Ia adalah pilar utama yang membentuk keteguhan dan kekuatan umat, sekaligus benteng tempat generasi pertama belajar pendidikan dan adab.

Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat memperhatikan kehidupan di dalam rumah. Maka dari itu, sunnah beliau datang mengajarkan kepada kita begitu banyak nasihat berharga, petunjuk penuh hikmah, serta adab-adab luhur yang berkaitan dengan rumah kita. Sehingga rumah-rumah itu dipenuhi zikir, diberkahi, dijaga dari setan, dan dilindungi dari keburukan.

Kita akan membaca dan mengambil pelajaran beberapa nasihat nabawiyah yang mulia ini, yang akan menggambarkan bagi kita peta jalan menuju ‘Rumah Muslim yang Bahagia’.

Diantara nasihat nabawiyah yang berkaitan dengan rumah :

1) Hadis keluar ke masjid setelah bersuci di rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang bersuci di rumahnya, lalu berjalan ke salah satu rumah Allah untuk menunaikan satu kewajiban dari kewajiban-kewajiban Allah, maka setiap langkahnya bernilai: satu langkah menghapus dosa, dan langkah lainnya mengangkat derajat.”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini berisi dorongan kuat agar salat wajib dikerjakan di masjid, serta penjelasan bahwa ada pahala besar bila bersuci wudhu di rumah sebelum berangkat.

2) Hadis doa saat keluar rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang keluar dari rumahnya lalu membaca: Bismillah, tawakkaltu ‘alallah, la hawla wa la quwwata illa billah, maka dikatakan kepadanya: engkau diberi petunjuk, dicukupkan, dan dilindungi. Lalu setan-setan menjauh darinya. Setan lain berkata, bagaimana bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupkan, dan dilindungi?”
(Diriwayatkan dalam Sunan Abu Daud dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini mengajarkan zikir penting saat keluar rumah agar Allah menjaga, mencukupi, dan melindungi dari keburukan serta gangguan setan.

3) Hadis tentang tetap tinggal di rumah yang jauh dari masjid

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Wahai Bani Salimah, tetaplah di rumah-rumah kalian, jejak langkah kalian akan dicatat. Tetaplah di rumah-rumah kalian, jejak langkah kalian akan dicatat.”
(HR. Muslim dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma)

• Nasihat ini berisi anjuran untuk tidak pindah rumah agar lebih dekat ke masjid, bila saat ini rumahnya jauh. Banyaknya langkah menuju masjid akan tercatat sebagai pahala.

4) Hadis salat sunnah di rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lakukanlah salat di rumah-rumah kalian. Sesungguhnya sebaik-baik salat seseorang itu di rumahnya, kecuali salat wajib.”
(Muttafaq ‘alaih, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini mendorong agar salat-salat sunnah seperti rawatib dikerjakan di rumah. Pahalanya lebih besar dan membawa keberkahan bagi rumah.

5) Hadis: salat sunnah di rumah agar rumah tidak seperti kuburan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jadikanlah sebagian salat kalian dikerjakan di rumah kalian, dan janganlah kalian jadikan rumah-rumah itu seperti kuburan.”
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma)

• Nasihat ini menegaskan pentingnya mengerjakan salat-salat sunnah di rumah. Rumah yang tidak pernah dipakai salat akan seperti kuburan, karena di kuburan tidak ada salat. Mengerjakan salat sunnah di rumah menghidupkan rumah dengan ibadah.

6) Hadis: berikan bagian salat untuk rumah, ada kebaikan yang Allah turunkan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai menunaikan salatnya di masjid, maka berikanlah bagi rumahnya bagian dari salatnya. Sesungguhnya Allah akan menjadikan di rumahnya kebaikan dari salat yang ia kerjakan itu.”
(HR. Muslim, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma)

• Nasihat ini memerintahkan agar sebagian salat (terutama salat-salat sunnah seperti rawatib) dikerjakan di rumah. Dengan itu Allah menurunkan kebaikan dan keberkahan ke dalam rumah, sekaligus menghidupkan suasana rumah dengan ibadah.

7) Hadis Peringatan keras bagi yang meninggalkan salat berjemaah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku hampir memerintahkan agar salat ditegakkan, lalu aku memerintahkan seorang laki-laki untuk mengimami manusia, kemudian aku berangkat bersama beberapa orang yang membawa ikatan-ikatan kayu bakar menuju suatu kaum yang tidak menghadiri salat berjamaah, lalu aku bakar rumah-rumah mereka.”
(Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini adalah peringatan tegas agar tidak meninggalkan salat berjemaah. Hukum asal salat wajib itu dikerjakan di masjid, bukan di rumah, kecuali ada uzur seperti sakit atau hujan.

8) Hadis Menghormati tuan rumah dan imam tetap

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seseorang memimpin (orang lain) salat di rumah orang itu atau di wilayah kekuasaannya, dan jangan duduk di tempat kehormatannya kecuali dengan izinnya.”
(HR. Muslim, dari Abu Mas‘ud al-Anshori radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini menuntun agar hak pemilik rumah atau imam tetap dihormati: merekalah yang lebih berhak menjadi imam dan menempati tempat khususnya, kecuali jika mereka memberi izin kepada orang lain.

9) Hadis Anjuran membaca Surah Al-Baqarah di rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan jadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan Surah Al-Baqarah.”
(HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini mendorong agar Surah Al-Baqarah dibaca di rumah. Membacanya menjadi sebab terusirnya setan dan rumah tidak kosong dari zikir, sehingga tidak seperti kuburan yang tidak ada zikir dan salat.

10) Rumah yang hidup dengan zikir

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah dengan rumah yang tidak disebut nama Allah, seperti perumpamaan orang hidup dengan orang mati.”
(HR. Muslim, dari Abu Musa al-Asy‘ari radhiyallahu ‘anhu)

• Nasihat ini menjelaskan pentingnya zikir dan bacaan Al-Qur’an di rumah. Rumah yang dipenuhi zikir bagaikan hidup, penuh ketenangan dan keberkahan. Rumah yang kosong dari zikir seperti mati, kering dari kebaikan.

Hamdy Arifan Halim, S.H., Lc.

Alumni S1, Universitas Al Qashim, Arab Saudi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button