Tatsqif

MESSAGE FROM GAZA

90 hari bagi kita tak terasa telah berlalu. Tapi, 90 hari bagi saudara-saudari kita di Gaza sangat berharga. Di satu sisi, mereka bangga karena para pejuang masih konsisten berperang membela tanah air, tanpa lelah dan tak pernah menyerah. Di sisi lain, rakyat sipil tetap istikamah menerima takdir yang menimpa dengan rida dan sabar, meski darah terus tertumpah, air mata terus mengalir dan setiap detik harus siap berpisah dengan orang-orang yang dicintai untuk selamanya.

Dari waktu ke waktu, juru bicara al-Qassam tampil dengan izahnya, menyampaikan kabar gembira atas prestasi gemilang yang dicapai oleh para pejuang kemerdekaan, kemudian biasanya menyampaikan pesan dan harapan kepada umat Islam dan umat manusia di seluruh dunia.

Barangkali kita sudah membaca atau mendengar langsung pesan-pesan tersebut. Namun kita sadari, bahwa banyak pesan-pesan tersirat yang secara tidak langsung dilayangkan oleh rakyat Gaza khususnya dan rakyat Palestina umumnya. Pesan-pesan berharga yang dapat kita baca dari mereka baik sejak 90 hari Thufan al-Aqsha, maupun dari 90 tahun Sejarah perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.

Pesan Pertama: Perkuatlah Iman dan Murnikanlah Akidah.

  1. Keberanian luar biasa para pejuang Gaza berangkat dari iman yang kuat.

Sejak penjajah memproklamasikan berdirinya rezim Israel, maka rakyat Palestina meyakini bahwa perjuangan mereka melawan penjajah adalah hak dan sah, dan Allah Ta’ala niscaya menolong mereka. Allah Ta’ala berfirman:

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمۡ ظُلِمُواْۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصۡرِهِمۡ لَقَدِيرٌ

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka.” (QS. Al-Hajj: 39)

  1. Mereka meyakini, bahwa jumlah yang sedikit dan sarana yang terbatas bukanlah penghalang untuk berjuang.

Menghadapi musuh yang memiliki senjata modern hanya bermodalkan batu dan senapan biasa, tidak membuat mereka patah semangat. Allah Azza wa Jalla berfirman:

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَٰتَلُونَ بِأَنَّهُمۡ ظُلِمُواْۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ نَصۡرِهِمۡ لَقَدِيرٌ

“Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Hajj: 39).

Golongan yang sedikit ini adalah golongan yang sangat Istimewa, mereka memiliki iman yang murni, keyakinan yang kuat bahwa Allah pasti menolong mereka dengan kesabaran luar biasa dalam menghadapi musuh. Golongan yang kualitas keimanannya seperti mereka pasti mampu mengalahkan musuh walau jumlah sedikit. Sebaliknya, meski kuantitas pasukan muslimin besar, namun imannya lemah, sebagian jatuh ke dalam maksiat, maka kualitas mereka sama saja dengan musuh, kemenangan pun akhirnya ditentukan dengan materi, senjata dan taktik perang.

Saat sekitar 3000 pasukan Gaza menyerang perbatasan dan berhasil masuk pada 7 Oktober, mereka semua yakin bahwa pilihan hanya dua, kembali dengan selamat atau mati syahid di medan pertempuran. Realita ini memberikan pesan penting bagi kita, untuk berhasil menghadapi musuh dalam berbagai bidang, maka iman dan taat kepada Allah dan rasul-Nya adalah modal utama.

  1. Sabar dan Rida terhadap takdir Allah.

Video-video yang kita saksikan, yang menampilkan sikap rakyat sipil, mulai dari para pemimpin, rakyat sipil baik dari yang tua maupun yang muda, lelaki dan wanita, bahkan anak-anak kecil, semuanya menunjukkan betapa tinggi kesabaran dan keridaan mereka terhadap musibah dan derita yang menimpa.

Mereka yakin, bahwa apa yang menimpa mereka adalah takdir Allah semata dan mereka yakin bahwa kesudahan dari perjuangan ini hanya dua, merdeka atau mati syahid, dan kedua-duanya adalah baik.

قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ٥١ قُلۡ هَلۡ تَرَبَّصُونَ بِنَآ إِلَّآ إِحۡدَى ٱلۡحُسۡنَيَيۡنِۖ وَنَحۡنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمۡ أَن يُصِيبَكُمُ ٱللَّهُ بِعَذَابٖ مِّنۡ عِندِهِۦٓ أَوۡ بِأَيۡدِينَاۖ فَتَرَبَّصُوٓاْ إِنَّا مَعَكُم مُّتَرَبِّصُونَ٥٢

“Katakanlah, ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal’. Katakanlah, ‘Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya, atau melalui tangan kami. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu”. (QS. At-Taubah: 51-52).

  1. Tawakkal penuh kepada Allah.
Baca Juga  Terorisme Antara Hak dan Bathil (Solusi)

Tawakkal bukan berarti menyerahkan semua urusan kepada Allah Ta’ala kemudian berpangku-tangan menanti langit menurunkan hujan emas. Karena itulah para pejuang Gaza melakukan segala usaha yang dapat mendukung perjuangan mereka, kemudian menyerahkan hasilnya hanya kepada Allah Ta’ala semata.

Bahkan setelah tiga bulan serangan perang masih berkecamuk, rezim penjajah didukung penuh oleh negara-negara Barat, ditambah lagi blokade yang tambah parah, dan sampai saat ini belum ada bantuan militer dari negara-negara Arab maupun Islam yang dapat mengalihkan konsentrasi musuh dan mengurangi bombardir mereka yang menarget rakyat sipil.

Pada kondisi ini, mereka semakin bertambah iman dan tawakal kepada Allah Ta’ala. Firman Allah Azza wa Jalla:

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدۡ جَمَعُواْ لَكُمۡ فَٱخۡشَوۡهُمۡ فَزَادَهُمۡ إِيمَٰنٗا وَقَالُواْ حَسۡبُنَا ٱللَّهُ وَنِعۡمَ ٱلۡوَكِيلُ١٧٣

“(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan, “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung”. (QS. Ali Imran: 173)

  1. Tentukanlah posisi anda, berpihak kepada siapa.

Allah Azza wa Jalla menciptakan manusia, kemudian membagi mereka kepada dua golongan, kafir dan mukmin. Firman Allah:

خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ بِٱلۡحَقِّ وَصَوَّرَكُمۡ فَأَحۡسَنَ صُوَرَكُمۡۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ٣

“Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. At-Taghabun: 2)

Perang yang terjadi di Gaza-Palestina saat ini, terbatas hanya antara kaum mukminin melawan kafir harbi. Sehingga tidak ada kata abu-abu dalam loyalitas, keberpihakan dan dukungan. Negara-negara Barat sudah dengan tegas menyatakan dan memberikan dukungan penuh mereka kepada kafir harbi Israel, namun cukup menyedihkan jika sebagian kaum muslimin masih bersikap abu-abu, dan lebih menyakitkan lagi saat sebagian mereka mendukung penjajah Israel dengan narasi maupun aksi. Bahkan berusaha mengorek-ngorek kesalahan para pejuang dan memublikasikannya ke publik.

Padahal Allah Ta’ala sudah memperingatkan dengan tegas:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَۘ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُۥ مِنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ٥١

“Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 51)

Selama ini mungkin mayoritas kita sering mengikuti kajian teoritis tentang materi-materi akidah, saat ini kita menyaksikan implementasi nyatanya di medan jihad Gaza, di mana iman diuji, pengaruh keyakinan jelas terlihat dari sikap dan pernyataan, sehingga Allah menguatkan hati orang-orang yang tulus, sehingga mereka senantiasa beramal dengan didasari iman dan takwa.

Tentu, realitas keimanan dan kesabaran yang kita saksikan di Gaza saat ini adalah buah dari proses tarbiah imaniah yang berjalan sejak lama, mungkin belasan atau bahkan puluhan tahun lalu.

Pesan Kedua: Fokuslah Pada Target Perjuangan dan Jagalah Persatuan

Semenjak kesepakatan Oslo tahun 1993 ditandatangani, perjuangan kemerdekaan Palestina terbelah menjadi dua, satu kelompok memilih membentuk pemerintahan dengan risiko normalisasi hubungan dengan penjajah dan meletakkan senjata, kelompok kedua memilih konsisten berjuang melawan penjajah dengan senjata dengan risiko dikucilkan kemudian diperangi.

Menghadapi pilihan ini, dalam hubungan internal maupun internasional, para pejuang Gaza memegang beberapa prinsip, di antaranya:

  1. Menerima bantuan tanpa syarat dari siapa pun dan dalam bentuk apa pun.

Dalam kondisi darurat yang dialami rakyat Gaza, pihak mana saja yang mau memberikan bantuan untuk mendukung perjuangan kemerdekaan akan diterima, dengan syarat tidak ada syarat yang mengikat. Para pejuang akan mengucapkan terima kasih kepada pihak yang membantu, walau terkadang mereka menuai kritik atas ucapan tersebut.

  1. Membatasi konfrontasi dan perlawanan hanya kepada rezim penjajah.
Baca Juga  Mengulik Istimewanya Bulan Rajab

Kendati kerap kali dizalimi oleh organisasi lain di internal Palestina atau dari negara tetangga, mereka tidak pernah mengarahkan senapan kepada selain penjajah. Karena mereka fokus pada target perjuangan, yakni melawan dan mengusir penjajah.

  1. Tetap merajut tali ukhuwah yang kian rapuh.
  • Sejak PLO (Palestine Liberation Organization) didirikan tahun 1964, semua elemen pejuang kemerdekaan Palestina ikut bergabung. Namun setelah kesepakatan Oslo (1993) disepakati dengan syarat perlawanan bersenjata dihentikan, para pejuang yang konsisten memilih keluar dan membentuk organisasi baru.
  • Pada 2006 HAMAS mengikuti pemilihan parlemen dan menang dengan hasil 44.5% suara dan 75 kursi. Israel kemudian menangkapi para Menteri dan anggota parlemen khususnya dari HAMAS. HAMAS kemudian membentuk pemerintahan dan memilih Ismail Haniyyah menjadi PM, tetapi Presiden Mahmoud Abbas dan organisasi Fatah memboikot, dan malah menunjuk PM sendiri.
  • Rakyat Gaza menyetujui pembentukan pemerintahan rekonsiliasi pada 2 Juni 2014 dengan PM Rami Hamdallah, pusat pemerintahan tetap di Tepi Barat. Namun, karena perbedaan sikap dalam beberapa masalah prinsip, pemerintahan yang tidak direstui rezim penjajah berakhir bubar pada 2019.
  • Sampai saat ini, pada hari ke 75 dari perang, rezim penjajah Israel menawarkan gencatan senjata, tetapi para pejuang tidak menerima sampai tuntutannya diterima Israel, di antaranya pembebasan tiga tokoh besar Palestina: Marwan Barghouti (Fatah), Abdullah Barghouti (HAMAS), dan Ahmad Saadat (PFLP). Harapannya, jika ketiga tokoh ini dibebaskan, rekonsiliasi pemerintahan dari berbagai latar belakang dapat dibentuk kembali.

Perpecahan yang terjadi di Palestina, menjadi penghambat besar bagi  perjuangan kemerdekaan. Walau demikian, para pejuang tetap berusaha menjalin persatuan dan tidak memperluas jurang perpisahan, demi fokus kepada target perjuangan.

Apakah kaum muslimin Indonesia telah menentukan target perjuangan bersama, apakah kita sudah mampu menyatukan sikap dan aksi? Atau kah masih akan terus larut dalam politik pecah belah yang menjauhkan kita dari cita-cita baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur?

Pesan Ketiga: Persiapkan Dengan Gigih dan Professional, Jangan Kalah dengan Keterbatasan.

Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةٖ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعۡلَمُهُمۡۚ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيۡءٖ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ٦٠

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. (QS. Al-Anfal: 60)

Ayat ini benar-benar dipahami oleh pejuang Palestina. Jika pada Intifadhah I, rakyat Palestina melawan dengan batu, katapel dan senjata sederhana, maka saat ini para pejuang memperlihatkan kemajuan yang cukup pesat. Ini dibuktikan dengan fakta-fakta berikut:

  1. Kekuatan intelijen yang dapat mengelabui intelijen Israel, sehingga aksi 7 Oktober tidak terdeteksi.
  2. Kekuatan cyber, yang mampu melakukan tekadown system security tembok pemisah sehingga para pejuang berhasil masuk ke dalam pemukiman Israel dan menyerang markas militer.
  3. Angkatan darat, laut dan udara yang dilengkapi dengan senjata ampuh, walau tak secanggih senjata Israel.
  4. Metro HAMAS, terowongan bawah tanah yang sangat canggih.
  5. Senjata media yang aktif dan massif. Didukung jubir yang dicintai kaum muslimin di seluruh dunia. Dll.

Semua ini membuktikan persiapan matang dan professional yang terus dilakukan. Kemajuan yang mengagumkan di bawah blokade darat, laut dan udara dan dengan segala keterbatasan.

Cita-cita mulia apa pun yang ingin kita capai, baik dalam kancah dakwah, politik atau pun untuk pribadi, haruslah didukung dengan persiapan yang matang. Ubahlah krisis dan keterbatasan menjadi peluang. Karena kita dituntut untuk berjuang sesuai kemampuan, dan Allah Ta’ala tidak akan memberikan beban di luar batas kemampuan kita.

Pesan Keempat: Islam adalah Agama Rahmatan Lil’ālamīn, Pelajarilah dan Amalkanlah Syariatnya.

Baca Juga  Urgensi Dan Efisiensi Waktu

Musuh-musuh Islam sangat menyadari bahwa syariat Islam secara umum, dan jihad secara khusus adalah tantangan terbesar dalam usaha menancapkan hegemoninya di dunia. Itulah sebabnya miliaran dolar mereka gelontorkan untuk dua proyek utama demi menghambat kebangkitan Islam:

  1. Radikalisasi syariat Islam termasuk jihad. Dengan menciptakan atau mendukung organisasi-organisasi teroris seperti ISIS, dan melancarkan proyek anti terorisme yang ditujukan kepada pergerakan-pergerakan melawan penjajah, seperti perjuang rakyat Afganistan dan Gaza. Termasuk melumpuhkan semua gerakan politik yang mengusung asas Islam (Islam Politik).
  2. Menciptakan dan mendukung Islam alternatif yang disuguhkan sebagai pengganti dari Islam fundamentalis (Islam yang lurus). Seperti Islam Sekuler, Islam Liberal, Islam Syiah, agama Ibrahimiah, dll.

Hanya dalam tempo 45 hari, para pejuang Gaza berhasil menghancurkan proyek radikalisasi jihad, meruntuhkan tuduhan para pejuang kemerdekaan adalah teroris dan membuka mata publik internasional akan keindahan syariat Islam. Masyarakat internasional menyaksikan perbedaan yang kontras antara akhlak mulia para pejuang dan kebiadaban rezim penjajah Israel:

  1. Selama perang, para pejuang hanya mengarahkan senjatanya kepada pasukan musuh, tidak menjadikan rakyat sipil dari wanita, anak kecil dan orang tua sebagai target. Rezim penjajah menyerang membabi buta, bahkan sengaja membombardir rakyat sipil dan anak-anak untuk menjatuhkan mental para pejuang.
  2. Tidak menghancurkan fasilitas publik milik musuh, seperti rumah sakit, sekolah, rumah ibadah, dll. Rezim penjajah sengaja menghancurkan masjid dan gereja, rumah sakit, sekolah, dan fasilitas publik lainnya. Etika jihad ini sudah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sejak 1445 tahun yang lalu:

عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَمَّرَ أَمِيرًا عَلَى جَيْشٍ، أَوْ سَرِيَّةٍ، أَوْصَاهُ فِي خَاصَّتِهِ بِتَقْوَى اللهِ، وَمَنْ مَعَهُ مِنَ الْمُسْلِمِينَ خَيْرًا، ثُمَّ قَالَ: «اغْزُوا بِاسْمِ اللهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، قَاتِلُوا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ، اغْزُوا وَلَا تَغُلُّوا، وَلَا تَغْدِرُوا، وَلَا تمثِّلُوا، وَلَا تَقْتُلُوا وَلِيدًا. (أخرجه مسلم: 1731).

Dari Sulaiman dari bapaknya Buraidah ia berkata: “Apabila Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengangkat seorang panglima atau komandan pasukan perang, beliau selalu berwasiat kepadanya dan pasukannya untuk selalu bertakwa kepada Allah, kemudian beliau bersabda, “Berperanglah dengan nama Allah di jalan Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah kalian dan jangan kalian menipu (dalam harta rampasan), jangan kalian mengkhianati janji, jangan memutilasi, dan jangan membunuh anak-anak.” (HR. Muslim, No. 1731).

  1. Memperlakukan para tawanan perang dengan baik, merawat kesehatan dan menyuguhkan makanan yang sama.

Sebaliknya para tahanan Palestina di Israel disiksa, sebgain sampai lumpuh, hilang ingatan atau bakan meninggal dunia.

Allah Ta’ala berfirman:

وَيُطۡعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسۡكِينٗا وَيَتِيمٗا وَأَسِيرًا٨

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8)

Semua yang dilakukan oleh para pejuang Palestina berangkat dari ajaran Islam yang mulia, yang jika diterapkan dengan baik, maka kedamaian dunia akan tercipta.

Amalkanlah perintah Allah Azza wa Jalla dan sunah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dengan tulus dan baik. Pelajarilah fikih Islam dengan baik, termasuk fikih jihad yang selama ini dijauhkan dari kita.

Pesan Kelima: Jangan Biarkan Saudaramu Berjuang Sendirian.

Semoga perang di Gaza segera berakhir, meskipun para pejuang menyatakan siap untuk berperang untuk jangka panjang, dan kemenangan itu ditentukan dengan kesabaran yang lebih sebagaimana pepatah mengatakan, “Kemenangan bisa diraih dengan kesabaran sesaat”.

Tetapi ketika sampai detik ini belum ada aksi yang mampu menghentikan keganasan dan kebengisan penjajah terhadap rakyat sipil, baik dari internal maupun eksternal Gaza, tidak pula aksi nyata yang bisa memecah konsentrasi pembantaian massal yang dilancarkan rezim penjajah, kita khawatir kondisi rakyat sipil membuat para pejuang lemah.

Dukunglah pula siapa saja yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan di negeri kita, jangan biarkan mereka berjuang sendiri. Bantulah dengan sarana apa saja yang kita miliki, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka berusaha mengubah kondisi keimanan, dan ketaatan mereka menuju yang lebih baik.

Abu Zulfa, Lc., M.A., Ph.D.

Doktor Bidang Fiqih dan Ushul, King Saud University, Riyadh, KSA.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Check Also
Close
Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?