Manfaat Puasa (Membersihkan Jiwa)

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وبعد،،،
Saudara dan Saudariku kaum muslimin dimana pun anda berada, semoga Allah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Mari sejenak kita berfikir tentang satu diantara Manfaat puasa bulan suci Ramadhan yaitu: membersihkan jiwa.
Ketika seorang muslim berpuasa, sembari kita berpuasa, kita amat-amati bersama selama seharian penuh menahan haus dan lapar, dan menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, tentu di sana ada hikmah yang sangat jelas, target yang dituju, hasil yang akan dipetik di akhir Bulan Ramadhan nanti.
Tujuan itu dengan gamblang Allah subhanahu wata’ala sebutkan dalam penghujung ayat puasa surat Al Baqarah: 183:
لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Agar kamu bertakwa”.
Dengan puasa ini akan tertanam pada jiwa manusia sedikit demi sedikit, lambat laun tapi pasti karakter kuat ketakwaan kepada Allah, rasa takut hanya kepada Allah, merasa diawasi oleh Allah selama 24 jam, sehingga terwujud dalam aktifitas sehari-hari menjadi revolusi mental, menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, lebih bersemangat hidup, berjiwa luhur, manusia yang kembali kepada fitrahnya, kasih sayang kepada sesama dan selalu berharap, cemas dan takut kepada Allah subhanahu wata’ala.
Mari kita perhatikan Bersama beberapa hadits tentang puasa
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ ..صحيح البخاري: 4/ 580.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ` bersabda, “Puasa itu adalah perisai. Maka jika seorang dari kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, ‘Sesungguhnya saya tengah berpuasa”. (HR. Bukhari).
Dalam hadits ini ada Metode pendidikan yang efektif dan positif dalam menghadapi rangsangan yang memicu perasaan marah, yaitu dengan mengatakan: Maaf aku sedang berpuasa, jika di luar bulan Ramadhan seorang muslim dilarang berkata kotor dan mengeluarkan perkataan yang menimbulkan keributan maka di dalam bulan suci Ramadhan lebih dilarang, dan ini merupakan satu bukti bahwa Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan diri untuk membersihkan jiwa dari segala yang mengotorinya.
Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyatakan bahwa berpuasa itu lahir dan batin, lahirnya menahan lapar dan dahaga, dan batinnya menjaga dari dusta dan perbuatan bodoh,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga” (HR. Bukhari no.1903).
Disinilah saudara-saudari ku, peluang untuk berlomba-lomba dalam meraih kualitas puasa terbaik. Semakin maksimal seorang hamba meninggalkan perbuatan maksiat saat puasa, semakin baik kualitas puasanya, tentu semakin sempurna pahalanya dan akan semakin terealisasi tujuan dan target berpuasa yaitu menjadi insan yang bertakwa.
Semoga Allah subhanahu wata’ala memudahkan kita untuk menjadi hambanya yang muttaqin,
اللَّهُمَّ آتِ نُفُوْسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا
Artinya: Ya Allah, Anugerahilah jiwa kami ketakwaannya, sucikanlah dan bersihkanlah jiwa kami, karena Engkaulah yang terbaik membersihkan dan mensucikan jiwa. Engkau yang mengusai jiwa dan mampu memperbaiki jiwa kami.