Khutbah Jumat: Amalan-amalan Penghapus Dosa (2)

Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Ta’ala.
Sebagaimana telah kami paparkan di khutbah yang lalu, bahwa dosa mewariskan noda dalan hati seorang hamba, maka diperlukan untuk menghapuskan noda-noda tersebut agar hati menjadi suci kembali. Salah satu metode menghapuskan noda-noda dosa itu adalah dengan melaksanakan amalan-amalan yang keutamaannya adalah menghapuskan dosa, dan beberapa amalan tersebut telah kami isyaratkan pada khutbah ynag lalu.
Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah.
Khutbah kali ini akan melanjutkan pembahasan terkait amalan-amalan yang dapat menggugurkan dosa, di antara amalan tersebut adalah:
Pertama: Melaksanakan ibadah haji dan umrah
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, ia merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh seorang muslim dengan syarat memiliki kemampuan secar finansial, dan memiliki kesehatan yang baik sehingga dapat melaksanakan rangkaian ibadah ini dengan baik. Dan salah satu di antara fadilah dan keutamaan dari ibadah ini adalah dihapuskannya dosa-dosa orang yang melaksanakannya, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ حَجَّ هَذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Artinya: “Siapa yang melaksanakan haji di Baitullah Al-Haram, dan tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang keji dan cabul, serta tidak melakukan perbuatan fasik, maka ia pulang bagaikan bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaq ‘alaihi).
Ibnu Hajar mengatakan: “Yaitu tanpa dosa, makna lahir hadis menunjukkan bahwa yang dihapuskan adalah dosa besar dan dosa kecil.”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ
Artinya: “Melaksanakan umrah yang satu ke umrah yang lain, dapat menghapuskan dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan yang setimpal kecuali surga.” (Mutafaq ‘alaihi).
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda:
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ ، فَإِنَّ مُتَابَعَةً بَيْنَهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ الخَبَثَ
Artinya: “Ikutilah haji dengan ibadah umrah, sesungguhnya hal itu dapat menghilangkan kefakiran dan menghapuskan dosa, sebagaimana api menghilangkan kotoran (pada emas).” (HR Ahmad).
Kedua: Akhlaq yang mulia.
Akhlaq yang mulia merupakan salah satu di antara tujuan diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, dan di antara sebagian akhlak mulia memiliki keutamaan ampunan dosa bagi yang berhias dengannya, di antara akhlak tersebut adalah:
مَا مِنْ مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيَانِ، فَيَتَصَافَحَانِ ، إِلَّا غُفِرَ لَهُمَا قَبْلَ أَنْ يَتَفَرَّقَا
Artinya: “Tidaklah dua orang muslim berjumpa kemudian saling bersalaman, kecuali diampuni dosa-dosa keduanya sebelum berpisah.” (HR Ahmad).
Hadis ini menjelaskan kepada kita bahwa bersalaman dengan sesama muslim memiliki keutamaan ini, dan perbuatan ini adalah bagian dari akhlak yang mulia.
Dan di antara akhlak mulia yang dapat menggugurkan dosa adalah menangguhkan tagihan hutang bagi yang kesulitan membayar atau “memutihkannya” [menggugurkan hutang], Rasulullah bersabda:
كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ تَجَاوَزُوا عَنْهُ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَنْهُ
Artinya: “Ada seorang pedagang yang memberikan pinjaman (uang) kepada orang-orang, jika ia mendapatkan orang yang memiliki kesulitan (finansial), maka ia mengatakan kepada budaknya: maafkanlah ia (bebaskanlah hutangnya), semoga Allah memberikan ampunan kepada kita, maka Allah kemudian memberikan ampunan baginya”. (Muttafaq ‘alaihi).
Di antara akhlaq yang mulia yang keutamaannya dapat menghapuskan dosa-dosa bagi yang berhias dengannya adalah menyingkirkan gangguan dari jalan berupa dahan pohon, duri, batu dan lain sebagainya, Rasulullah bersabda:
بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَه
Artinya: “Ketika seseorang berjalan di sebuah jalanan, kemudian dia mendapatkan dahan pohon yang ada durinya di tengah jalan, kemudian ia pindahkan ke pinggir (agar tidak menyakiti orang lain), maka Allah membalasnya, maka Allah mengampuninya”. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Ketiga: Bersabar dengan musibah
Musibah yang datang mendera, penyakit yang datang menyapa, segala kesulitan dan semua kesedihan yang datang menimpa adalah salah satu media untuk diampuninya dosa-dosa seorang hamba, Rasulullah bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya: “Tidaklah seorang muslim terkena capek, sakit, kegelisahan, kesedihan, gangguan bahkan tertusuk duri, kecuali Allah akan menhapuskan dosa-dosanya”. [HR Bukhari&Muslim].
Tentunya syarat utama untuk mendapatkan keutamaan di atas adalah berhias dengan kesabaran dan keridaan ketika menghadapinya. Namun jika menghadapi semua musibah di atas dengan berkeluh kesah, penuh kemarahan, bahkan dengan mencela musibah tersebut, maka bukan kebaikan yang didapatkan, namun justru dikhawatirkan akan bertambah dosa-dosanya.
Keempat: Istigfar
Di antara amalan penghapus dosa adalah beristigfar, Rasulullah bersabda:
مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَرَّ مِنَ الزَّحْفِ
Artinya: “Siapa yang mengucapkan astaghfirullah alladzi laa ilaha Illah Huwal Hayyul Qoyyum wa atuubu ilaih, maka diampuni dosanya meskipun (berupa) lari dari medan pertempuran”. (HR Tirmidzi dan Abu Daud dan disahihkan Syaikh Al-Albani).
Kelima: Zikir setelah salat wajib.
Rasulullah bersabda:
من سبح الله في دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد الله ثلاثا وثلاثين وكبر الله ثلاثا وثلاثين فتلك تسعة وتسعون وقال تمام المائة لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت خطاياه وإن كانت مثل زبد البحر
Artinya: “Siapa yang mengucapkan Subhanallah di setiap salat wajib 33 kali, dan mengucapakan Alhamdulillah 33 kali, dan mengucapkan Allahu Akbar 33 kali, kemudian disempurnakan 100 dengan mengucapkan: Laa ilaha Illah wahdahu La Syarika lahu, lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir, maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan”. (HR Muslim).
Kaum muslimin, jamaah salat jumat yang dirahmati oleh Allah.
Inilah amalan-amalan penghapus dosa yang disebutkan oleh Rasulullah dalam hadis-hadisnya, maka jangan berputus asa jika terjerembab ke dalam dosa, namun justru harus cepat bangkit dan melaksanakan amalan-amalan yang direkomendasikan oleh Rasulullah shallallahu alaih wa sallam, maka insya Allah akan segera diampuni dosa-dosa kita oleh Allah.