Hakikat Taubat

Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat kepadaNya menuju ketaatan kepadaNya, memohon ampun dari dosa dan maksiat menghinakan diri dihadapanNya dan bertekad untuk tidak kembali melakukannya, karena kalau bukan kepada Allah kepada siapa kita kembali dan yang mengampuni dosa-dosa kecuali Dia, Sang Maha Pengampun. Karena kita manusia yang lemah, sering salah dan lupa.
Melakukan dosa dan maksiat pastilah buruk di sisi Allah ta’ala, akan tetapi tidak semua mereka yang jatuh dalam dosa itu buruk, bahkan Nabi Shallahu ‘alaihi wasallam dalam Sabdanya yang mulia, beliau menyebutkan orang yang berdosa itu baik, Bagaimana bisa orang yg berdosa itu dibilang baik? Mari kita telaah dengan baik hadits yang sangat masyhur dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda :
))كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون ((
Artinya : “Setiap anak cucu adam itu bersalah, dan sebaik-baik (mereka) yang bersalah, (mereka) bertaubat.” (HR. At Tirmidzi)
Dari hadis di atas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyebutkan Khair Al-khaththaiina menunjukkan bahwa orang yang salah berdosa dan salah itu selamanya buruk, akan tetapi dengan syarat yaitu ketika mereka berdosa, mereka menyegerakan taubat kepada Allah ta’ala.
Allah ta’ala sangatlah lembut dan menyayangi hamba-hambaNya, Dia akan senantiasa mengampuni hambaNya yang bertaubat dan tidak peduli akan dosa yang kita lakukan terhadapNya, di dalam Hadits QudsiNya :
((… يا بن آدم لو بلغت ذنبوك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك ولا أبالي …))
Artinya : “Wahai anak cucu adam, kalaulah dosa-dosa kalian (yang banyak) telah mecapai langit, kemudian kalian memohon ampun padaKu, akan Kuampuni kalian dan aku tidak peduli (atas dosa yang kalian lakukan).” (HR. At Tirmidzi)
Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa. Karena Allah berfirman,
﴿ وَتُوبُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ ٣١﴾
“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang, Dia menyifati diriNya di dalam Al-Quran bahwa Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang hampir mendekati 100 kali.
KEUTAMAAN TAUBAT
- Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla.
- Taubat merupakan sebab keberuntungan.
- Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan berbagai kebaikan.
- Allah memerintahkan untuk bersegera dan tidak menunda
- Ciri mukmin bertakwa
Syarat-syarat taubat meliputi: beragama Islam, berniat ikhlas, mengakui dosa, menyesali dosa, meninggalkan perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, mengembalikan hak orang yang dizalimi, bertaubat sebelum nyawa berada di tenggorokan atau matahari terbit dari arah barat.