Aku Rela Menjual Mataku

“Aku rela menjual mataku demi bisa membeli tiket melihat Messi atau Ronaldo bermain.”
Anda tak mungkin mendengar pernyataan semacam ini. Ini bodoh, bahkan gila.
Bagaimana mungkin anda bisa menikmati semua yang anda dapatkan saat harus membayarnya dengan apa yang bisa anda pakai untuk menikmatinya?
Bagaimana mungkin anda menukar sesuatu yang sudah pasti anda nikmati dengan sesuatu yang belum pasti?
Bagaimana mungkin anda membayar lebih mahal dari apa yang anda bisa dapatkan?
Tapi tahukah anda, jika anda mau sadari, pada kenyataannya anda sering menemukannya. Orang-orang yang mengorbankan sesuatu untuk hal yang tak lebih mahal dibanding apa yang mereka korbankan.
Contohnya:
Benyak orang rela saling membunuh hanya karena harta. Padahal harta jauh lebih murah dibanding jiwa. Masih nikmatkah harta saat anda kehilangan jiwa orang lain?
Banyak orang yang rela menukar ikatan silaturahminya karena jabatan. Padahal hubungannya sesama manusia jauh lebih terhormat dibanding jabatan. Masih nikmatkah jabatan saat anda kehilangan hormat dari orang lain?
Banyak orang yang bekerja mati-matian untuk mencari harta yang ujungnya hanya digunakan untuk membayar kesehatannya. Apa nikmatnya harta saat sakit?