84. Bagaimana hukumnya bercumbu dengan istri sampai keluar mani setelah tahallul awal & sebelum tawaf ifadhah?
84. Soal:
Bagaimana hukumnya bercumbu dengan istri sampai keluar mani setelah tahallul awal & sebelum tawaf ifadhah?
Jawab:
Allah Ta’ala telah mengharamkan jima’ bagi seorang muslim yang telah berihram untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah, Allah berfirman: “Musim haji adalah beberapa bulan yang diketahui, maka barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu untuk mengerjakan haji, maka tidak boleh ia melakukan rafats, kefasikan dan berbantah-bantahan dalam masa ibadah haji itu.” [al Baqarah:197]. Maksud kata rafats dalam ayat ini adalah jima’ serta seluruh pendahuluannya seperti bercumbu dan sebagainya. Maka jika seorang haji melanggar hal ini setelah tahallul awal dan sebelum tawaf ifadhah, maka ia boleh memilih salah satu dari 3 kewajiban atasnya : menyembelih seekor kambing atau memberi makan 6 orang miskin atau berpuasa selama 3 hari, lalu ia wajib memperbaharui niat ihramnya dengan mendatangi tempat ihram terdekat dari tempatnya, misalnya Tan’im.