Fatawa Haji & Umrah

25. Jika seorang wanita berihram dari Medinah dan berniat melaksanakan haji tamattu’, namun setiba di Mekah mendapatkan haid sebelum melaksanakan umrah, dan haid berlanjut hingga hari arafah, apa yang harus dilakukan?

25. Soal:
Jika seorang wanita berihram dari Medinah dan berniat melaksanakan haji tamattu’, namun setiba di Mekah mendapatkan haid sebelum melaksanakan umrah, dan haid berlanjut hingga hari arafah, apa yang harus dilakukan?

Jawab:
Jika seorang wanita telah berihram untuk umrah dan haji, kemudian datang darah haid, maka ia harus melaksanakan seluruh proses haji kecuali thawaf di ka’bah dan sa’i, sebagaimana sabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wasallam- kepada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- ketika beliau haid: ”Lakukanlah (manasik haji) seperti yang dilakukan oleh para jamaah haji kecuali thawaf, (lakukan thawaf) jika telah mandi besar (suci dari haid)”.[HR. Bukhari dan Muslim].
Jika ia telah suci, maka hendaknya ia melakukan thawaf dan sai untuk umrah, dan dilanjutkan dengan thawaf ifadhah.

Baca Juga  90. Ketika melaksanakan haji badal (haji untuk orang lain), bentuk haji apakah yang harus dilaksanakan? Apakah haji tamattu' atau haji ifrad?

Markaz Inayah

Markazinayah.com adalah website dakwah yg dikelola oleh Indonesian Community Care Center Riyadh, KSA. Isi dari website ini adalah kontribusi dari beberapa mahasiswa Indonesia yang saat ini sedang menempuh pendidikan di beberapa universitas di Arab Saudi.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Klik
Kami siap melayani anda
Anda terhubung dengan admin
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Afwan, ada yang bisa kami bantu?